Arief mengatakan, Bapanas telah menyusun Peta Kerentanan dan Ketahanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas/FSVA) pada 2023. Hasilnya, pada 2023 jumlah daerah rentan rawan pangan menurun menjadi 68 kabupaten/kota. Sementara di 2022 terdapat sampai 74 kabupaten/kota.
“Ini artinya situasi ketahanan pangan Indonesia tahun 2023 meningkat dibandingkan tahun 2022,” sambungnya.
Sebagaimana diketahui, FSVA 2023 menyimpulkan adanya perubahan tingkat kerentanan rawan pangan, dari semula 14% di 2022 terdepresiasi menjadi 13% di 2023. Ini menandakan pada FSVA 2022 terdapat 74 kabupaten/kota teridentifikasi sebagai daerah rentan rawan pangan atau prioritas 1-3.
Kemudian FSVA pada tahun ini, terjadi perubahan yang membaik berupa penurunan jumlah menjadi 68 kabupaten kota daerah rentan rawan pangan. Dengan tingkat kerentanan yang semakin mendekati target 12% atau sekitar 61 kabupaten/kota, ini semakin mendekati pencapaian target sebagaimana termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024.
(dov/ain)