Logo Bloomberg Technoz

Kehilangan Jokowi Effect, Suara PDIP Berpotensi Tergerus

Pramesti Regita Cindy
02 January 2024 17:00

Presiden Jokowi bersama capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming saat Idul Fitri (IG/Jokowi)
Presiden Jokowi bersama capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming saat Idul Fitri (IG/Jokowi)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pecah kongsi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diprediksi akan mempengaruhi perolehan suara partai berlambang kepala banteng tersebut di Pemilu 2024. Popularitas Jokowi diyakini menjadi pemicu bangkitnya suara PDIP pada Pemilu 2014 dan 2019.

Sebelum mengusung Jokowi, suara PDIP terus merosot sejak Pemilu 1999. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut kehilangan pendukung dari 153 kursi atau 33,75% pada 1999 terjung menjadi 14,01% atau 94 kursi pada Pemilu 2009.

Popularitas Jokowi yang dibangun sejak Pilkada DKI Jakarta 2012 mengerek suara PDIP pada Pemilu 2014. Mereka akhirnya mengantongi 18,96% atau 109 kursi pada 2014 dan mengantongi 19,33% atau 128 kursi pada 2019.

Meski demikian, PDIP dianggap masih memiliki basis pendukung yang loyal dan kuat. Pengamat pun menilai partai tersebut masih bisa menggunakan sejumlah strategi untuk mengamankan kursi usai kehilangan efek dari kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi.

Bagaimana efek kehilangan Jokowi Effect bagi PDIP secara lengkap bisa disimak pada laporan khusus Bloomberg Technoz, "Membaca Jokowi Effect di Peta Pemilu 2024"