Logo Bloomberg Technoz

Defisit APBN Terendah dalam 12 Tahun, Penarikan Utang Turun 41%

Dinda Decembria
02 January 2024 16:04

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 membukukan defisit. Namun realisasi pembiayaan utang menurun drastis.

Pada Selasa (2/1/2024), Sri Mulyani mengumumkan realisasi belanja negara pada 2023 adalah Rp 3.121,9 triliun atau 100,2% dari target di Peraturan Presiden (Perpres) No 75/2023 yang sebesar Rp 3.117,2 triliun, atau 102% dari target awal dalam UU APBN 2023 yakni Rp 3.061,2 triliun.   

Sementara pendapatan negara tercatat Rp 2.774,3 triliun atau 105,2% dari target terbaru. Dengan demikian, APBN 2023 mengalami defisit Rp 347,6 triliun atau 1,65% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini lebih rendah dari target terbaru pemerintah yang sebesar 2,27% maupun target awal yaitu 2,84%.

Total pembiayaan APBN 2023 adalah Rp 407 triliun. Angka ini adalah 96,6% dari target Perpres No 75/2023.

"Realisasi pembiayaan utang turun 41% dibandingkan 2022," tegas Sri Mulyani dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta.