Bloomberg Technoz, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan alasan belum dibukanya suspensi saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) yang tengah dalam proses go private.
Penjelasan itu sekaligus memastikan para investor ritel hanya memiliki pilihan untuk mengikuti tender offer di harga Rp250/saham. Sebelumnya, sejumlah investor publik menginginkan melakukan transaksi sebelum pelaksanaan tender offer yang menjadi satu kesatuan dengan rencana go private itu dilakukan.
“Pembukaan suspend META dilakukan saat crossing pelaksanaan Tender Offer dari investor public ke stand buy buyer (PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS),” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, usai Pembukaan Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia, Selasa (2/1/2024).
Nyoman menambahkan, manajemen META sebelumnya telah mengajukan pembukaan suspensi sahamnya untuk dua kepentingan. Pertama, BEI telah melakukan pembukaan suspensi untuk kepentingan restrukturisasi pemegang saham pengendali META.
Kedua, META meminta pembukaan suspend untuk memfasilitasi transaksi yang akan dilakukan oleh investor ritel.
“Kalau crossing publik kepada publik itu tidak kami izinkan. Sebab ini akan membuka semua pasar. Kami menolak karena ingin pelaksanaan voluntary delisting sukses. Caranya apa? Ya, hentikan dulu pergerakan transaksi itu, sehingga pada saat dilakukannya buyback sukses karena pergerakannya sudah diisolasi,” tutur Nyoman.
Sekretaris Perusahaan META, Indah D.P. Pertiwi sebelumnya menuturkan telah melakukan berbagai upaya untuk meminta pembukaan suspensi perdagangan saham ke BEI setelah persetujuan RUPSLB diperoleh agar pemegang saham dapat memilih untuk menjual sahamnya atau menunggu penawaran Voluntary Tender Offer (VTO).
“Namun kami sebagai emiten harus tunduk pada seluruh aturan dan kebijakan yang berlaku, termasuk proses suspensi perdagangan saham yang saat ini masih berjalan,” kata Indah dalam keterangan resmi.
(mfd/dhf)