Logo Bloomberg Technoz

"Jika memang Live Tiktok digunakan oleh masing-masing kandidat untuk hal-hal ini yaitu berdiskusi mengenai persoalan-persoalan publik atau sikap politik kandidat terhadap isu tertentu, maka hal ini tidak hanya merupakan cara yang inovatif untuk berkampanye tapi cara kampanye yang meningkatkan kualitas demokrasi itu sendiri," lanjut dia.

Namun penting kata dia agar Tiktok lebih banyak digunakan untuk berdialog tak sekadar joget-joget misalnya. Diketahui, netizen Indonesia termasuk pengguna Tiktok terbanyak di dunia. Sebagaimana laporan We Are Social, hingga 106,51 juta pengguna TikTok di Indonesia pada Oktober 2023. Amerika Serikat menjdi pengguna Tiktok terbanyak yakni hingga 143,4 juta.

"Menjadi catatan jika Live Tiktok digunakan sekedar untuk gimik kampanye seperti misalnya untuk berjoget bersama atau bagi-bagi give away. Hal ini meskipun mungkin sah-sah saja, hanya membuat Live Tiktok menjadi media kampanye non-dialogis yang sudah banyak kita lihat," tambahnya.

Disebutannya khalayak pengguna Tiktok memang mayoritas kalangan muda saja. Namun demikian segmen ini strategis karena jumlahnya cukup signifikan dan perilaku memilihnya mudah berubah. 

Namun, Tiktok sifatnya kata dia, komplementer. Oleh karena itu bisa dilakukan kandidat di sela-sela waktu kampanye yang sudah terjadwal.

(prc/ezr)

No more pages