Mata uang won Korea Selatan kembali menjadi salah satu mata uang berkinerja terburuk di Asia karena keputusan BoK menahan suku bunga acuan. Jika Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed) terus menaikkan suku bunga acuan, maka tekanan terhadap won akan terus bertambah.
Di sisi lain, pemerintah Korea Selatan berencana menaikkan harga sejumlah jasa yang berisiko mengerek inflasi. Sementara harga energi kemungkinan terus tinggi karena peningkatan permintaan di China dan perang di Ukraina yang berkepanjangan.
Rapat BoK selanjutnya untuk menentukan suku bunga acuan digelar bulan depan. Dalam rapat bulan lalu, 5 anggota dewan gubernur membuka peluang menaikkan suku bunga acuan ke 3,75%. Hanya 1 yang ingin mempertahankan di 3,5%, ungkap Rhee kala itu.
Penurunan ekspor, perlambatan konsumsi, dan rentannya pasar properti adalah beberapa risiko yang dihadapi Korea Selatan. BoK akan mengkaji dampak kenaikan suku bunga yang dilakukan sebelumnya terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sektor keuangan.
(bbn)