Logo Bloomberg Technoz

Inflasi 2023 Tercatat 2,61%, Turun dari 2022 yang 5,51%

Azura Yumna Ramadani Purnama
02 January 2024 11:07

Pedagang melayani pembeli sayur dan cabai keriting merah di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang melayani pembeli sayur dan cabai keriting merah di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data inflasi Desember 2023. Laju kenaikan harga terakselerasi secara bulanan, tetapi melambat secara tahunan.

Pada Selasa (2/1/2024). Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan terjadi inflasi 0,41% pada Desember dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,38% mtm.

Dibandingkan Desember 2022 (year-on-year/yoy), laju inflasi tercatat 2,61%. Lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya di mana terjadi inflasi 2,86% yoy.

Inflasi yoy pada Desember sama dengan inflasi tahun kalender (year-to-date/ytd). Jadi inflasi Tanah Air sepanjang 2023 adalah 2,61%.

Capaian itu lebih rendah dibandingkan 2022 yang sebesar 5,51%. Namun masih lebih tinggi dibandingkan 2021 yang hanya 1,87%.