Peraturan Departemen Keuangan yang diumumkan bulan lalu menargetkan komponen baterai yang dibuat oleh perusahaan mana pun yang berada di bawah yurisdiksi China, atau setidaknya 25% dimiliki oleh pemerintah China. Pada 2025, pembatasan tersebut akan diperluas hingga mencakup pemasok bahan baku utama baterai, seperti nikel dan litium.
Di antara kendaraan yang masih memenuhi syarat untuk kredit konsumen adalah Model Y oleh Tesla Inc., truk pikap R1T milik Rivian Automotive Inc., Jeep Wrangler 4xe milik Stellantis NV, dan truk pikap F-150 Lightning milik Ford Motor Co.
Persyaratan baru ini dimasukkan dalam undang-undang iklim yang menjadi ciri khas Presiden Joe Biden atas perintah Senator Joe Manchin, anggota Partai Demokrat dari West Virginia yang memberikan suara penting pada Undang-Undang Pengurangan Inflasi. Manchin telah menyuarakan keprihatinan bahwa pembayar pajak AS mensubsidi baterai buatan China.
(bbn)