Floodway Cisangkuy merupakan sodetan sepanjang 5,45 km sebagai upaya mengurangi beban Sungai Citarum di Dayeuhkolot. Sodetan Cisangkuy akan memindahkan aliran debit banjir 230 m3/detik.
Aliran debit banjir semula bermuara ke Baleendah-Dayeuhkolot, yang selanjutnya berubah menuju Pameungpeuk (hilir). Perubahan arah ini dapat mengurangi waktu dan area genangan wilayah Dayeuhkolot, Baleendah, Andir, dan sekitarnya. Pembangunan Floodway Cisangkuy dimulai pada 2015 oleh kontraktor PT PP (Persero). Proyek bernilai Rp 632 miliar ini tuntas pada 2020.
Kolam Retensi Cieunteung memiliki luas luas genangan 4,7 ha dengan volume tampung 190 ribu m3. Proyek Cieunteung yang dimulai 2018 ini mampu mereduksi banjir seluas 91 ha, atau sekitar 1.250 bangunan/rumah. Kolam Retensi Cieunteung mampu mengurangi genangan di jalur transportasi antara Banjaran-Baleendah menuju Kota Bandung.
Kolam Retensi Cieunteung memiliki empat pompa dengan spesifikasi; satu pompa harian berkapasitas 2 m3/detik dan tiga pompa banjir kapasitas 3,5 m3/detik. Pembangunan kolam ini menghabiskan anggaran Rp 204 miliar dengan KSO PT Nindya Karya dan PT Barata bertindak sebagai kontraktor. Pada area kolam terdapat fasilitas olahraga jogging track sepanjang 1.357 meter dan area memacing.
Untuk Kolam Retensi Andir dan polder dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Pemprov Jawa Barat. Proyek ini memiliki manfaat menanggulangi banjir musiman di Bandung Selatan sebesar 500 liter/detik. Pembangunan mulai berjalan pada Desember 2020 dan tuntas satu tahun berikutnya. Proyek bernilai Rp 141,5 miliar ini dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero).
Kolam Retensi Andir memiliki luas genangan 3,4 ha dengan volume tampungan hingga 160 ribu m3. Kolam berada di lahan seluas 4,85 ha. Kolam Retensi Andir dapat mengatasi banjir yang kerap terjadi di Dayeuhkolot dan Baleendah. Kolam akan mereduksi banjir sebesar 210 ha atau setara 1.250 KK.
Jokowi pada saat bersamaan, juga meresmikan Flyover Kopo di Kota Bandung sebagai upaya mengatasi kemacetan dan memperlancar lalu lintas di Kota Bandung. Proyek infrastruktur ini menghabiskan anggaran Rp 288 miliar.
(krz/wep)