Target pencapaian lain adalah mendukung ketahanan pangan nasional, yang akan mendorong terjaganya daya beli, serta pemulihan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
"Dalam jangka pendek, guna memastikan terkendalinya inflasi menjelang periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dalam menjaga terkendalinya inflasi volatile foods (VF) dan ekspektasi inflasi melalui penguatan dukungan fasilitasi pasar murah, koordinasi penguatan dan perluasan kerjasama antardaerah (KAD), serta penguatan koordinasi dan komunikasi kebijakan pengendalian inflasi," tulis BI dalam keterangan resminya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, dalam memitigasi transmisi dari kenaikan harga komoditas global atau risiko domestik, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah atau BI lewat wadah TPIP-TPID, harus terus melakukan extra effort untuk menjaga pencapaian inflasi tetap terkendali.
Khusus persiapan memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2023 yang beriringan dengan potensi peningkatan harga pangan dan tarif angkutan, telah dilakukan pemantauan harga kebutuhan bahan pokok dan mengoptimalkan pelaksanaan operasi pasar/bazar pasar murah untuk komoditas pangan strategis. Tentu masih ditambah upaya memastikan kelancaran distribusi, juga menyinergikan pengawasan pangan atau energi.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Amir Uskara mengajak seluruh komponen TPID untuk bekerjasama mendorong implementasi GNPIP guna mengendalikan inflasi pangan serta mendukung pertumbuhan ekonomi.
Peran strategis Sulawesi Selatan, yang berkontribusi 25% dari pasokan nasional, harus memotivasi daerah lainnya untuk memperkuat ketahanan pangan strategis. Ke depan, daerah-daerah sentra produksi perlu bersinergi dan memperluas kerjasama antardaerah (KAD). Kolaborasi diharapkan berkontribusi dalam stabilitas harga secara regional atau nasional.
(wep)