Logo Bloomberg Technoz

Sementara dukungan insentif subsidi pajak pertambahan nilai (PPn) sektor properti bisa menjaga pasokan properti perumahan tapak. Diketahui pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong pembelian rumah baru yang selesai dibangun (ready stock), dimana penghapusan 100% PPn untuk NJOP maksimal Rp2 miliar dengan harga jual di bawah Rp5 miliar, dan berlaku hingga Juni 2024.

Ilustrasi Properti (Bloomberg Technoz)

Sedangkan PPn berlaku menjadi hanya 50% untuk periode Juli hingga Desember tahun ini.

“Walaupun insentif pajak ini hanya untuk rumah jadi, pengembang perumahan tapak diperkirakan akan tetap aktif meluncurkan produk baru karena adanya permintaan yang berkelanjutan. Pasokan kumulatif perumahan tapak diperkirakan akan meningkat secara stabil sekitar 2,6% YoY pada 2024,” kata Cushman & Wakefield.

Harga properti khusus perumahaan tapak juga akan naik. Faktor inflasi yang mendorong biaya bahan bangunan jadi penyebab. Hal lain adalah perkembangan infrastruktur seperti LRT dan MRT di kawasan Jabodetabek, ataupun progres jalan tol.

“Apabila ekonomi makro membaik sebagaimana diharapkan dan sentimen politik tetap positif, harga perumahan tapak diperkirakan akan meningkat, terutama apabila Pemilu 2024 diselesaikan dengan baik dan mulus,” jelas dia.

(wep)

No more pages