Logo Bloomberg Technoz

"Sudah jelas-jelas putusan PN Kediri itu BPOM itu meneliti memastikan sertifikat. PT Afi Farma itu dilakukan sendiri oleh perusahaan itu memastikan pelarut itu tidak mengandung racun. Itu tidak dipastikan oleh BPOM, sedangkan BPOM mengunggah bukan milik dia melainkan supplier. BPOM mengiyakan itu tidak nggak apa-apa. Menurut keputusan hakim seperti itu," kata Awan saat dihubungi, Rabu (20/12/2023).

2. Kejadian Luar Biasa Campak

Kementerian Kesehatan mengatakan kasus campak di Provinsi Papua naik pesat pada bulan Maret. Hal itu terjadi di 7 kabupaten dengan total 397 kasus.

Untuk itu, Kemenkes sempat menetapkan kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) karena kasus ini terjadi hampir di 31 provinsi di Indonesia.

3. Rabies

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan ada 11 kasus kematian yang disebabkan oleh rabies. 95% kasus rabies tersebut disebabkan oleh gigitan anjing.

Pada April 2023 sudah ada 31.113 kasus gigitan hewan penular rabies, 23.211 kasus gigitan yang sudah mendapatkan vaksin anti rabies, dan 11 kasus kematian di Indonesia. 

Kemenkes juga sempat menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) di dua kabupaten yaitu Kabupaten Sikka, NTT dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Situasi rabies di Indonesia tahun 2020 hingga April 2023, rata-rata per tahun kasus gigitan sebanyak 82.634, kemudian yang diberi vaksin anti rabies hampir 57.000.

Dan pada Juni 2023, Kemenkes kembali mengungkap, ada lebih dari 30.000 kasus penyakit rabies akibat gigitan hewan khususnya anjing.

4. Cacar Monyet atau Monkey Pox (Mpox)

Pada bulan Oktober-November 2023 kasus Cacar Monyet meningkat di Indonesia; Berdasarkan data Kemenkes, 39 dari 57 pasien Mpox memiliki penyakit penyerta yaitu orang dengan HIV (ODHIV). 

Selain itu, sebanyak 16 pasien dilaporkan juga mengidap penyakit sipilis; 2 pasien mengalami hipertensi, Herpes 2 pasien, dan 2 pasien positif TBC.

Kementerian Kesehatan pun sudah mulai memberikan vaksinasi kepada kelompok rentan tertular Mpox termasuk kontak erat dengan pasien Mpox dan Orang Dengan HIV (ODHIV). 

Dan 1 orang diberitakan meninggal akibat penyakit ini. Bahkan menurut epidemilog penyebaran kasus cacar monyet atau MonkeyPox (Mpox) di Indonesia yang semakin meluas, Indonesia masuk pada fase akut emergency (keadaan darurat).

5. Penemuan Nyamuk Wolbachia

Topik penyebaran nyamuk wolbachia di Indonesia untuk menghentikan penyebaran demam berdarah dengue (DBD) mendapat perhatian serius. Ada banyak masyarakat yang khawatir bahwa penyebaran nyamuk tersebut dapat membahayakan kesehatan, terutama karena gigitannya.

Nyamuk aedes aegypti yang diinfeksi oleh bakteri Wolbachia sebenarnya adalah nyamuk wolbachia. Teknologi ini dimaksudkan untuk menghentikan virus Dengue, yang menyebabkan DBD.

6. Kasus Pneumonia

Pada akhir November 2023, dunia dihebohkan dengan penemuan penyakit Pneumonia di China. Bahkan saat itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta China untuk memberikan informasi terperinci tentang lonjakan penyakit pernapasan pada anak-anak, termasuk pneumonia, karena pasien di pusat medis pediatrik utama di seluruh negeri meningkat.

Media lokal China telah melaporkan peningkatan infeksi mycoplasma di kalangan anak-anak taman kanak-kanak dan sekolah dasar. 

Di Indonesia, kasus ini terjadi di enam orang anak. Namun, Kemenkes tegaskan kasus pneumonia ini bukanlah sebuah penyakit baru.

7. Kasus Covid-19 meningkat karena varian baru

Berita heboh di dunia kesehatan ditutup dengan meningkatnya kasus Covid di ASEAN terutama di Singapura dikarenakan varian baru EG.5 dan JN.1. Jika dilihat dari data WHO, Singapura per 24 Desember 2023 menunjukkan angka kasus Covid-19 di Singapura sebanyak 58.300 (berdasarkan data Kemenkes Singapura).

Indonesia juga terkena dampak. Peningkatan kasus terjadi di awal Desember. Bahkan dilaporkan ada yang meninggal dunia karena varian JN.1.

Untuk itu, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk memperketat kembali protokol kesehatan dan segera melakukan vaksin booster.

(spt)

No more pages