Selain membangun terminal, Pelindo (Persero) juga melakukan pengadaan peralatan pelabuhan di MNP. Sebagian peralatan ini sudah datang dan akan terus hadir secara bertahap menyesuaikan pertumbuhan traffic distribusi logistik.
Saat ini, kapasitas alat di pelabuhan mencapai 1 juta TEUs per tahun. Adapun realisasi kinerja logistik di Makassar New Port pada tahun 2022 telah berada di kisaran hampir 800 ribu teus per tahun.
"Selain melayani logistik, Makassar New Port juga memiliki terminal penumpang dengan total luas bangunan 6.608 m2 dan total kapasitas penumpang maksimal 1.500 orang untuk dua lantai," tutur Budi Karya.
Untuk menunjang operasional Makassar New Port, terdapat akses jalan tol khusus yang pembangunannya dilakukan dalam tiga tahap. Tahap I dan II tengah berlangsung, sementara itu tahap III akan berfokus untuk akses keluar Makassar New Port.
Pembangunan akses tol Makassar New Port diserahkan oleh Kementerian PUPR kepada PT Bintaro Serpong Damai atau BSD Toll, anggota PT Margautama Nusantara. Sementara itu, kontraktor pelaksana pembangunan proyek yaitu PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Proyek ini menelan anggaran Rp 475 miliar belum termasuk pajak pertambahan nilai (PPN).
Waktu penyelesaian selama 420 hari, dan masa pemeliharaan 720 hari. Akses jalan tol akan menghubungkan kawasan pelabuhan lama atau Pelabuhann Soekarno Hatta menuju Makassar New Port hingga kawasan industri.
(rez/wep)