Bloomberg News

Bloomberg, Rusia telah menempatkan armada Laut Hitam di Krimea selama 240 tahun. Kini, Presiden Vladimir Putin terancam kehilangan pangkalan angkatan laut andalannya itu karena Ukraina meningkatkan serangan di semenanjung yang didudukinya.

Serangan-serangan itu telah memaksa Rusia untuk memindahkan kapal-kapalnya lebih jauh dari bahaya, hampir satu dekade setelah Putin mencaplok Krimea dengan tujuan untuk mempertahankan kehadiran armada di sana karena Kyiv semakin dekat dengan AS dan Eropa.

"Tidak ada pelabuhan Krimea yang aman lagi bagi kapal perang Rusia," kata Ruslan Pukhov, Direktur Pusat Analisis Strategi dan Teknologi di Moskow. Ukraina pada dasarnya telah "mengusir armadanya dari Krimea."

Serangan terakhirnya dengan rudal jelajah menghancurkan sebuah kapal pendaratan Rusia di pelabuhan Feodosia, Krimea timur, pada Selasa. Menurut Angkatan Bersenjata Ukraina dan penilaian independen oleh outlet intelijen sumber terbuka Oryx, secara keseluruhan, Rusia telah kehilangan setidaknya 20 kapal termasuk kapal perang, kapal selam, dan kapal pendarat sejak Putin memerintahkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.