Logo Bloomberg Technoz

Laporan Deutsche Bank juga memandang strategi grup GOTO melepas sebagian besar kepemilikan di Tokopedia ke TikTok demi mewujudkan cross selling secara kuat. Selama ini konsumen TikTok dan GOTO juga beririsan.

“GOTO melihat peluang cross selling untuk bisnis keuangan digital (fintech), termasuk produk GoPay, GoPayLater, dan Bank Jago untuk layanan perbankan. GOTO juga melihat peluang yang lebih besar untuk layanan pengiriman melalui Gojek, meski kami tidak yakin apakah ekspektasi GOTO didukung oleh komitmen kontrak,” papar dia.

Analis Bloomberg Intelligence Nathan Naidu menyebut TikTok Shop saat ini sebagai “New Tokopedia” usai disepakatinya kemitraan strategis per 10 Desember lalu. Bahwa gerbong baru — yang awalnya saling bersaing— membuat kompetisi makin sengit.

Hal ini lantas bisa mengimbangi keperkasaan Shopee, e-commerce yang selama ini agresif dalam memenangkan persaingan di pasar digital Indonesia. Nathan bilang bahwa kerja sama keduanya justru mendukung TikTok mencapai skala ekonomi yang lebih baik. 

Pasalnya terjadi sinergi antara fitur berbelanja langsung dengan pembayaran GoTo, serta logistik.  Penggabungan juga dapat diartikan, pangsa pasar TikTok-Tokopedia bisa mencapai 30%.  Meski belum bisa mengungguli Shopee, namun mulai mengusik Lazada sebagai perusahaan no. 2 e-tailer di kawasan Asia Tenggara.

Pemimpin pasar e-commerce di Indonesia. (Dok: Bloomberg)

Laporan terbaru Fitch Solution BMI, Shopee yang didukung Sea Ltd memiliki pangsa pasar US$18,7 miliar (sekitar Rp289,8 triliun) di Asia Tenggara tahun 2022.

Nathan menambahkan TikTok menjadi mitra yang mampu mendukung marketing dengan pola 'bakar uang', dimana selama ini pelaku industri e-commerce melakukan cash burn demi menghasilkan pertumbuhan transaksi. Namun dalam jangka panjang marketing yang jor-joran berimplikasi pada ketidaksehatan arus kas perusahaan.

Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer selanjutnya berpandangan  kolaborasi dua grup bisnis GOTO dan ByteDance akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

TikTok dan Tokopedia, lanjut Adrian, punya keunggulan masing-masing hingga dapat mengembangkan ekosistem keduanya.  Apalagi jumlah pengguna bulanan atau monthly user Tiktok sebesar 150 juta orang bergabung dengan ekosistem Tokopedia sebanyak 18 juta orang.

Adrian menambahkan bahwa pasca kemitraan TikTok dengan Tokopedia, pemetaan industri menjadi tidak lagi didominasi pemain asing. Diketahui peta persaingan industri marketplace dalam negeri dikuasai oleh Shopee–dengan dukungan Sea Ltd, dan Lazada — terafiliasi dengan Alibaba.

“Tanpa kerja sama antara keduanya, malah industri e-commerce Indonesia lebih didominasi pemain asing. Kerja sama ini justru memperkuat posisi Tokopedia,” terang Adrian.

Sementara Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christopher Rusli menyatakan grup GOTO akan merealisasikan target EBITDA positif lebih cepat saat TikTok resmi menggandeng Tokopedia—meskipun ada potensi hilangnya pendapatan GOTO dari unit bisnis e-commerce secara langsung.

Namun penting dicatat grup GOTO tetap mendapatkan bagi hasil atas transaksi seperti tertuang dalam kesepakatan namun perusahaan tidak lagi harus menanggung beban biaya. Pasalnya entitas bisnis Tokopedia terlepas dari GOTO karena kepemilikannya menjadi minoritas, 24,99%.

“Sebetulnya nggak hilang juga karena ada revenue sharing, namun biaya yang dari Tokopedia nggak ada sama sekalian, kan,” ucap  Christopher.

Riset analis Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Farras Farhan dan Laurencia Hiemas berpandangan GOTO mengincar pembagian beban biaya atas unit e-commerce-nya selama ini.

Data mencatat kontribusi rugi bersih Tokopedia dalam laporan keuangan kuartal ketiga mencapai 23,6% yang berakhir September. Beban biaya Tokopedia juga mencapai 31,5% dari total konsolidasi seluruh unit bisnis, jadi porsi paling besar di GOTO.

Riset JPMorgan mempercayai kerja sama menguntungkan dari sisi pertumbuhan nilai transaksi (GMV) di Tokopedia dan membantu raih pangsa pasar lebih besar. “Namun, e-commerce yang didukung media sosial telah terbukti mahal di ASEAN,” jelas JPMorgan. Saat TikTok masuk dan berpeluang besar menumbuhkan GMV dan secara bersamaan ekspektasi kerugian akan meningkat. 

Industri e-commerce yang semakin kompetitif akan terjadi, berdasarkan laporan Bloomberg News. Aliansi TikTok-Tokopedia juga akan mendorong Shopee menggelontorkan dana besar-besaran demi menjaga persaingan.

Prediksi lain, ‘perang harga’ untuk menarik konsumen akan hadir lagi meski secara makro tengah terjadi perlambatan pertumbuhan; sekitar 2,9%/tahun selama periode lima tahun ke depan. Belum ditambah faktor peningkatan inflasi yang menggerus pendapatan.

Shopee ataupun pemain e-commerce lain berpeluang akan merespon aliansi TikTok-Tokopedia melalui peningkatan kemitraan ke lebih banyak merchant, mengefisienkan waktu pengiriman barang dan menawarkan pelayanan lebih canggih.

Analis BRI Danareksa Niko Margaronis pemain-pemain e-commerce lokal masih berada di jalur yang tepat untuk meraih EBITD positif, khusus GOTO dan Bukalapak diestimasi terjadi pada semester pertama tahun 2024. Sementara Blibli atau Global Digital Niaga baru akan mencapainya pada akhir 2025.

- Dengan asistensi Rosmayanti dan Fathiya Dahrul.

(wep)

No more pages