Logo Bloomberg Technoz

Sumber Melimpah, LNG Indonesia Kalah Saing dari Qatar dan AS

Sultan Ibnu Affan
29 December 2023 13:30

Terminal LNG Uniper SE Wilhelmshaven (Sumber: Bloomberg)
Terminal LNG Uniper SE Wilhelmshaven (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pembenahan infrastruktur gas dinilai sebagai isu urgen yang harus dituntaskan pemerintah pada 2024, lantaran biaya produksi gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) Indonesia makin kalah kompetitif dari negara lain.

Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) Moshe Rizal mengatakan LNG memiliki masalah tersendiri di industri migas, yang berbeda dari sektor perminyakan.

Salah satunya adalah karena karakteristik gas yang lebih kompleks dibandingkan dengan minyak, di mana gas lebih sulit untuk disimpan.

“Ketika [mulai] produksi [LNG], harus [dipastikan] sudah ada pembelinya. Makanya, POD [plan of development/rencana pengembangan lapangan gas] itu baru bisa jalan kalau gasnya sudah ada pembelinya. Beda dengan minyak,” ujarnya saat dihubungi Jumat (29/12/2023).

Karakteristik tersebut membuat industri gas di Indonesia menjadi penuh tantangan. Penyebabnya, Indonesia kalah efisien dalam hal menekan biaya produksi dibandingkan dengan produsen LNG dari Qatar atau Amerika Serikat (AS); yang notabene juga menjual produk mereka ke pasar Asia.