Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan pengusaha menilai outlook industri minyak dan gas bumi (migas) Indonesia pada 2024 cukup mengkhawatirkan, di tengah risiko harga crude dunia yang masih labil dan produksi dalam negeri yang terus meorosot.

Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) Moshe Rizal mengatakan, pada 2024, harga minyak dunia masih memiliki peluang untuk bertahan di level stabil tinggi.

“Kenapa? Karena volatilitas industri akibat perang Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas itu kemungkinan [berlanjut] sampai 2024. Itu menambahkan ketidakpastian industri, jadi membuat sentimen yang kurang bagus terhadap ekonomi global secara keseluruhan, terutama sektor energi,” tuturnya saat dihubungi, Jumat (29/12/2023).

Mengingat pasar minyak sangat sensitif terhadap iklim politik dan ekoknomi global, Moshe pun memperkirakan harga minyak tahun depan kemungkinan bakal membandel di atas US$70/barel.

Hal itu terjadi, khususnya setelah OPEC+ kembali mengintervensi dengan kebijakan ekstensi pemangkasan produksi.