Logo Bloomberg Technoz

Outlook LNG 2024: Permintaan Gas Labil, Arus Pasokan Volatil

Sultan Ibnu Affan
29 December 2023 11:40

Sebuah kapal LNG berangkat dari fasilitas pelabuhan Rio Tinto Group di Karratha, Australia Barat./Bloomberg-Carla Gottgens
Sebuah kapal LNG berangkat dari fasilitas pelabuhan Rio Tinto Group di Karratha, Australia Barat./Bloomberg-Carla Gottgens

Bloomberg Technoz, Jakarta – Gas alam menjadi komoditas yang paling volatil di pasar energi dunia sepanjang tahun ini. Kondisi tersebut diperkirakan terus berlanjut pada 2024, meski suplai diproyeksi melimpah.

Presiden Komisioner HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo mengatakan pasar gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) telah mengalami banyak perilaku yang tidak menentu dari sisi permintaan, akibat sentimen geopolitik.

“Misalnya, permintaan turun karena sebagian besar musim dingin pada 2023, suhu udara relatif sejuk. Kenaikan temporer diasumsikan, karena peristiwa di Israel berkontribusi terhadap kenaikan harga, lantaran Timur Tengah merupakan pemasok gas yang penting,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (29/12/2023).

Faktor lain yang menjadi katalis permintaan LNG, lanjutnya, adalah faktor musiman dan kekhawatiran bahwa kondisi cuaca pada musim dingin akan sulit. Harga gas alam pun terus meningkat karena pasokan ke Eropa berkurang dari semua penyuplai.

Outlook permintaan LNG global./Sumber: IEA, diolah Bloomberg


“[Isu] yang pertama dan terpenting, mulai pertengahan Oktober, pemogokan di pelabuhan Australia akan menyebabkan penurunan produksi gas alam global sebesar 10%. Selain itu, jaringan pipa gas utama dari Finlandia ke Eropa ditutup karena potensi sabotase,” ujar Sutopo.