Kenaikan dan reli pasar saham, termasuk IHSG yang pesat belakangan ini memicu kekhawatiran tentang potensi terjadinya koreksi, dengan beberapa analis percaya para trader terlalu optimis terhadap perubahan dovish The Fed.
"Pasar menunjukkan tanda-tanda kelelahan dan jelas perlu konsolidasi," kata Quincy Krosby, Chief Global Strategist LPL Financial, pada Kamis, seperti yang diwartakan Bloomberg News.
"Namun, selama partisipasi tetap luas, sentimen Bullish kemungkinan akan menopang indeks melalui berbagai skenario geopolitik dan domestik, serta konsensus positif bahwa 2024 akan menjadi tahun yang kuat pula,” imbuhnya.
Adapun jelang seminggu sebelum laporan pekerjaan AS yang sangat penting, para trader tidak terpengaruh oleh data yang menunjukkan klaim pengangguran awal naik menjadi 218.000. Para ekonom memperkirakan kenaikan 170.000 yang masih sehat pada upah bulan Desember, konsisten dengan permintaan tenaga kerja yang tangguh yang telah menjadi kunci dalam menggerakkan ekonomi.
Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, ekspektasi investor yang semakin besar bahwa bank sentral AS (Federal Reserve) akan mulai memangkas suku bunga acuan paling cepat bulan Maret 2024 mendorong kenaikan harga saham-saham yang sensitif terhadap perubahan suku bunga.
“Namun kenaikan tipis semalam telah menimbulkan kekhawatiran bahwa indeks saham sudah berada di kondisi jenuh beli (Overbought) akibat ekspektasi investor yang berlebihan terhadap penurunan suku bunga,” tulis riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Sebagai sentimen lanjutan, dari data ekonomi regional, penjualan ritel Jepang mengalami pertumbuhan mencapai 5,3% yoy pada November, meningkat untuk pertama kalinya dalam tiga bulan menyusul kenaikan 4,1%. Juga lebih baik dari perkiraan pertumbuhan 5% berdasarkan konsensus pasar.
Itu juga merupakan ekspansi penjualan ritel selama 21 bulan berturut-turut karena konsumsi terus pulih dari kemerosotan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG kembali menguat 0,8% ke 7.304 disertai dengan munculnya volume pembelian.
“Waspadai akan posisi IHSG yang sudah berada di akhir wave v dari wave (i) dari wave [iii], sehingga penguatan IHSG sudah relatif terbatas dan rawan berbalik terkoreksi,” papar Herditya dalam risetnya pada Jumat (29/12/2023).
Herditya juga memberikan catatan, adapun area koreksi terdekat dari IHSG diperkirakan akan menguji 7.150-7.210 sekaligus untuk membentuk awalan dari wave (ii) dari wave [iii].
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ADMR, ASRI, BFIN, dan MDKA.
Kemudian, Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG berpotensi konsolidasi di pivot area 7.280–7.320
“Penguatan IHSG akan cenderung terbatas pada pivot area 7.280–7.320 di Jumat (29/12). Arahan dari mayoritas bursa global serta secara teknikal, Stochastic RSI mulai memasuki overbought area mendasari proyeksi tersebut,” tulisnya.
Perdagangan yang lebih singkat menyusul libur pergantian tahun serta minimnya sentimen memicu sikap hati-hati pelaku pasar. Hal ini terlihat dari penurunan volume transaksi pada perdagangan di Rabu (27/12) dan Kamis (28/12). Sehingga indikasi konsolidasi berpotensi terjadi pada perdagangan akhir Desember 2023.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini, NCKL, PGEO, BBTN, RAJA, PNLF, BTPS dan ASII.
(fad)