Bursa Saham Asia Diprediksi Dibuka Beragam Jelang Tahun Baru
News
29 December 2023 06:50
Matthew Burgess - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham Asia diprediksi akan dibuka beragam pada hari terakhir perdagangan tahun ini. Pasar terpecah antara penurunan harga komoditas dan aksi bargain-hunting atau memburu saham murah di China.
Kontrak berjangka ekuitas di Australia dan Jepang menunjukkan penurunan awal dipicu oleh turunnya harga bijih besi dan penguatan yen membebani pasar tersebut. Kontrak di Korea naik karena euforia kecerdasa buatan atau AI mendorong Nasdaq 100 menuju tahun terbaiknya sejak 1999. Sementara Indeks S&P 500 mendekati rekor tertinggi dengan kenaikan kelima berturut-turut. Saham-saham China menunjukkan potensi kenaikan awal seiring kembalinya investor ke pasar yang terpukul.
Saham-saham Asia berada di jalur terbaiknya sejak tahun 2020 karena investor kembali ke pasar negara berkembang, di tengah tanda-tanda Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga tahun depan. Meskipun demikian, kinerja negara-negara tersebut masih berada di bawah kinerja negara-negara lain. Hal ini karena terbebani oleh kekhawatiran atas lesunya perekonomian China, munculnya inflasi pangan karena kekeringan melanda tanaman padi, dan para investor yang mulai menyesuaikan portofolio menjelang pemilu di tahun baru.
"Tidak sulit untuk membayangkan hal-hal baru yang menjadi perhatian pasar, seperti pemilu, kebutuhan pendanaan obligasi yang besar dari pemerintah AS, dan/atau gagasan bahwa inflasi kembali muncul," kata Brian Barish, chief investment officer Cambiar Investors LLC. "Risiko/hasil jangka pendek tidak terlihat begitu besar. Namun, untuk saat ini, tidak ada banyak berita dan tidak banyak penjual."