Dengan demikian, Febri mengatakan, pelaku industri tidak khawatir soal kondisi industri ke depan karena adanya peningkatan permintaan dan masih menerima permintaan baru.
“Kalau stok di gudang banyak, tapi permintaan turun dan produksi turun kita khawatir. Tapi yang terjadi sekarang stok di gudang banyak, dan industri menyatakan masih banyak permintaan dan produksi masih tinggi. Jadi kita menyimpulkan sementara bahwa industri banyak stok barang di gudang tapi ke depan optimis produk di gudang diserap pasar,” ujar Febri.
Sebagai informasi, Kemenperin merilis data Indeks Kepercayaan Industri Desember 2023 sebesar 51,32 poin. Angka ini melemah 1,11 poin dibandingkan dengan IKI November 2023 sebesar 52,43 poin.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif menjelaskan, IKI masih berada pada level ekspansif walaupun nilainya mengalami penurunan secara bulanan.
“Walaupun demikian, nilai IKI Desember 2023 meningkat 0,42 poin dibandingkan dengan nilai IKI Desember tahun lalu yang sebesar 50,90,” ujar Febri.
Dalam hal ini, share 15 subsektor IKI yang mengalami ekspansi terhadap PDB Industri Pengolahan Nonmigas Triwulan III 2023 sebesar 86,3%. Sementara itu, 8 subsektor mengalami kontraksi dengan share PDB sebesar 13,7%.
Febri menjelaskan, beberapa subsektor yang mengalami ekspansi di antaranya adalah makanan dan minuman, kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer, dan industri pengolahan tembakau. Sementara, subsektor yang mengalami kontraksi yakni komputer, barang elektronik, dan optik, tekstil, industri pengolahan lainnya, karet, barang karet dan plastik, mesin dan perlengkapan YTDL, percetakan dan retro media rekaman, kayu, barang kayu, dan gabus, dan barang galian bukan logam.
(dov/ain)