Erick mengatakan, sejak dua tahun lalu, dia telah meminta BUMN yang termasuk kawasan objek vital nasional seperti Pertamina, Mind ID, PLN untuk mengembalikan buffer zone seperti dahulu.
Jika pengembalian buffer zone tidak memungkinkan, lanjutnya, maka perlu dilakukan relokasi. Terkait dengan relokasi Depo Pertamina Plumpang, Erick mengungkapkan Kementerian BUMN juga telah mendorong relokasi sejak dua tahun lalu.
"Namun, tidak mungkin relokasi ini kami kerjakan sendiri. Perlu dukungan pemerintah daerah. Ini saya rasa Pak Presiden ingin memastikan dalam beberapa hari ke depan terjadi kesepakatan jangka menengah atau panjang," ungkapnya.
Selain itu, Erick telah meminta Pertamina dan Mind ID untuk membuat tim risiko bisnis dari sisi operasional, selain dari sisi keuangan.
"Tadi pagi saya sudah telepon untuk Pertamina dan Mind ID. BUMN harus bentuk tim risiko bisnis tidak hanya keuangan tapi operasional menyeluruh karena ini ada aset vital nasional. Saya akan review dan sudah minta investigasi. Saya akan lihat apakah ada perbaikan," jelasnya.
Saat ditanya terkait dengan ada tidaknya rencana pencopotan direksi Pertamina akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Erick mengungkapkan pencopotan akan dilakukan jika diperlukan.
Namun, menurutnya, pencopotan direksi tidak akan memberikan manfaat jika tidak ada solusi menyeluruh.
"Saya katakan, saya sudah pernah copot direksi (Pertamina). Kalau saya perlu copot, ya saya copot lagi tapi penyelesaiannya itu tidak hanya saling menyalahkan. Percuma kita copot-copot orang tapi tidak memberikan solusi secara menyeluruh," tegasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution mengonfirmasi kronologi kejadian bahwa salah satu pipa penerimaan di mengalami kebakaran pada Jumat sekitar pukul 20.00 WIB.
Dalam kaitan itu, tim pemadam Integrated Terminal Jakarta beserta Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota (Sudin Damkar) Jakarta Utara berhasil memadamkan api secara menyeluruh pada sekitar pukul 22.00 WIB.
Pertamina juga gerak cepat mengaktifkan skema distribusi Reguler, Alternatif, dan Emergency (RAE) dengan bantuan suplai dari Terminal BBM (TBBM) Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, Fuel Terminal Bandung Group dan TBBM Balongan, untuk memastikan kebutuhan BBM masyarakat di wilayah Jawa Bagian Barat tetap dapat terpenuhi dengan baik.
“Pertamina memastikan pasokan BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Jawa Bagian Barat tidak mengalami kendala dan penyaluran BBM telah kembali normal ” ujar Alfian.
(tar/wdh)