Logo Bloomberg Technoz

Pegawai baru itu bukan insinyur biasa. Dia sebelumnya adalah direktur teknologi Cercacor Laboratories Inc, saudara perusahaan Masimo Corp., yang di kemudian hari membuat Amerika Serikat melarang penjualan dan impor Apple Watch. 

Keputusan Apple mempekerjakan bintang teknologi, seorang insinyur dengan gelar Doktor dari Stanford bernama Marcelo Lamego, ini dipandang sebagai api yang membuat para pengacara Masimo melakukan langkah hukum terhadap Apple. 

Meski pembuat iPhone ini membantah melakukan kesalahan apapun, Masimo mengatakan bahwa pembajakan pegawai-pegawainya itu bagian dari tuduhan bahwa Apple melanggar hak paten miliknya. 

Perseteruan itu memuncak bulan Desember ketika Apple menarik sisa stok jam digital mereka dari toko-toko di AS. Langkah ini membuat unit bisnis yang mendatangkan pemasukan dari penjualan sebesar US$17 miliar per tahun ini pincang. 

Namun, pada Rabu (27/12/2023) pengadilan banding AS menunda sementara larangan penjualan Apple Watch Series 9 dan Ultra 2. 

Apple pun segera memajang kembali produk-produknya itu di sejumlah toko ritel mereka di AS pada hari Rabu, dan penjualan daring akan kembali aktif pada Kamis (28/12/2023).

Masimo, perusahaan yang relatif kecil di sektor alat medis dengan basis di Irvine, California, berargumentasi bahwa Lamego mencuri aset perusahaan itu yang paling berharga: kemampuan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah seseorang secara tepat tanpa intervensi ke dalam tubuh. Lamego, menurut Masimo, membawa teknologi itu ke Apple. 

Fitur ini pada akhirnya membantu membuat jam digital Apple tidak sekadar penanda waktu tetapi lebih menjadi alat kesehatan dan mengukuhkan statusnya sebagai produk paling laku di industri barang yang dipakai atau wearable

Lamego bergabung dengan Masimo pada 2003 sebagai ilmuwan periset sebelum menjadi kepala teknologi Cercacor pada 2006. Cercacor adalah perusahaan sempalan Masimo dan juga dipimpin oleh CEO Joe Kiani yang menciptakan sebagian besar teknologi inti perusahaan itu. 

Marcelo Lamego

Para pengacara Masimo mengatakan Lamego sebelumnya tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan fitur kadar oksigen dalam darah (dia sebelumnya belajar tentang alat terkait saraf bukan sensor kesehatan). 

Apple Watch 9. (Dok: Bloomberg)

Berkas hukum Masimo mengatakan bahwa Lamego belajar membuat teknologi itu di perusahaan milik Kiani dan membawanya ke Apple. 

Lamego mundur dari Apple pada 2014, hanya beberapa bulan setelah bergabung. Masimo mengatakan dia keluar setelah Apple mendapatkan teknologi yang diinginkan. 

Dalam penjelasan di berkas kesaksian kasus ini, Steve Hotelling dari Apple menyebut Lamego tidak cocok dengan perusahaan itu. Dia bertikai dengan para manajer, menuntut anggaran jutaan dolar dan menginginkan kewenangan mempekerjakan insinyur tanpa persetujuan perusahaan. Dan setelah melakukan negosiasi selama beberapa minggu, Lamego keluar dari Apple. 

Generasi pertama jam Apple pun dirilis tiga bulan kemudian, pada September 2014. Jam ini tidak memiliki sensor pengukur kadar oksigen dalam darah dan hanya menawarkan teknologi dasar seperti membaca detak jantung. 

Sebenarnya Apple pertama kali mendekati Lamego setahun sebelum surat elektronik ke Tim Cook itu. Pembukaan kontak ini dimulai ketika para direktur Apple dan Masimo bertemu tahun 2013, satu peristiwa yang juga menjadi titik inti lain perseteruan antara kedua perusahaan itu. 

Menurut pengacara Masimo, Lamego menolak tawaran Apple saat itu dan dia berubah pikiran setelah Kiani menolak menunjuknya menjadi direktur teknologi, CTO, Masimo. 

Apple bertemu dengan Masimo untuk mencari teknologi dan insinyur-insinyur andal untuk membantu mengembangkan proyek jam digitalnya. Saat itu Masimo memandang Apple berniat membuat kesepakatan. 

Lewat tuntutan perdata pada 2020, perusahaan ini menuduh Apple memanfaatkan pertemuan itu untuk mempelajari teknologi dan membuka jalan untuk membajak para insinyur mereka. 

Selain tertarik dengan Lamego, Apple juga membajak mantan direktur medis Masimo dan 20 staf lain. Namun, tuntutan perdata ini ditolak pengadilan setelah juri menyatakan Apple tidak bersalah tahun 2023 ini. 

Meski surat elektronik dari Lamego itu merupakan bukti utama bagi upaya hukum Masimo, langkah itu tidak bisa meyakinkan hakim yang memimpin kasus itu setelah seorang insinyur senior Apple bersaksi bahwa pengembangan fitur pengukur kadar oksigen di darah di mulai akhir tahun 2014, setelah Lamego keluar dari Apple. 

Lebih jauh lagi, hakim juga menolak sebagian tuntutan itu terkait perilaku Apple membajak pegawasi Masimo dengan mengatakan "merekrut atau mempekerjakan pegawai dari perusahaan lain, termasuk dari pesaing, bukan berarti cara yang tidak pantas." Hakim ini juga menolak tudingan bahwa Apple mencuri rahasia dagang, dan juri memihak perusahaan itu dengan suara 6-1. 

Setelah berkarir sebentar di Apple, Lamego pun mendirikan perusahaan sendiri bernam True Wearable. Pada 2016 dia merilis alat bernama Oxxiom yang disebutkan sebagai sensor pengukur kadar oksigen di darah abadi dan sekali pakai pertama di dunia. 

Apple Watch Ultra 2. (Dok: Bloomberg)

Masimo menuntut perusahaan itu dan mendapatkan perintah pengadilan untuk melarang Oxxiom menjual produknya itu. Lamego tidak menjawab permintaan komenter terkait artikel ini. 

Saling Tuntut Secara Hukum

Ketika Masimo mengajukan tuntutan perdata yang pertama, Apple belum memasarkan sensor pengukur oksigen di darah ke pasar. Delapan bulan kemudian, Apple Watch Series 6 dilengkapi dengan fitur tambahan yang dikenal di industri ini sebagai pulse oxymetry. 

Ini membuat Masimo mengajukan pengaduan terpisah ke Komisi Perdagangan Internasional AS pada 2021, dengan tuduhan fitur itu melanggar hak patennya. 

ITC sepakat dengan Masimo pada Oktober dan memerintahkan Apple mencarik model-model jam yang memiliki fitur yang memakai paten curian itu dari Amerika Serikat. Model itu adalah Series 9 dan Ultra 2. 

Larangan ini mulai berlaku minggu ini setelah Gedung Putih menolak mengintervensi. 

Apple menyatakan sangat tidak setuju dengan keputusan ITC itu dan "mengambil semua langkah agar Apple Watch Series 9 dan Ultra 2 bisa kembali dibeli di AS secepatnya."

Seorang wakil dari Masimo menolak memberi komentar. 

Keputusan pengadilan banding di Washington ini menghentikan sementara larangan ITC sementara Apple berupaya larangan itu dicabut selamanya. 

Kadar oksigen dalam darah sering kali disebut sebagai tanda vital kelima. Tingkat normal saturasi oksigen - persentase oksigen yang mengambang di saluran darah manusia dibandingkan dengan tingkat maksimumnya - diperlukan untuk pernapasan, bergerak dan berpikir. 

Ini merupakan salah satu diagnosa pertama ketika pasien ke rumah sakit atau ke praktek dokter. Ukuran ini menjadi hal penting di era pandemi Covid, karena ketika dokter mengatakan saturasinya di bawah 95% bisa berarti pasien akan kesulitan bernapas karena virus itu. 

Apple berargumentasi bahwa Masimo megajukan tuntutan hukum agar sektor ini bisa dimanfaatkan oleh produk wearable miliknya. Masimo baru-baru ini merilis W1, jam pintar berbentuk kontak yang dilengkapi dengan berbagai sensor kesehatan. 

Apple Watch Ultra 2 ditampilkan di kampus Apple Park di Cupertino, California, AS, Selasa (12/9/2023). (David Paul Morris/Bloomberg)

Perusahaan ini juga berencana akan merilis jam Freesdom yang memiliki kemampuan mengukur kesehatan lebih banyak dengan disain bulat yang lebih modern. Dalam upaya mendapatkan lebih banyak konsumen, perusahaan ini mengakuisisi Sound United, pemilik perusahaan speaker Bowers & Wilkins, dengan harga lebih dari US$1 miliar tahun lalu. 

Apple mengajukan tuntutan hukum balik ke Masimo pada 2022 dengan tudingan W1 mencontek disain jam produknya. "Masimo mencontek dari Apple Watch dan menunggangi kerja keras Apple," ujar perusahaan itu. 

Kiprah Joe Kiani

Dalam wawancara dengan Bloomberg awal tahun ini Kiani mengatakan Apple seharusnya mengatasi isu ini dengan cara berbeda. 

"Mereka tidak perlu membajak staf kami - kami bisa bekerja sama dengan mereka," ujarnya. 

"Mereka tertangkap basah, dan bukannya merasa malu dan mengakui, mereka menyalahkan orang lain dan menyerang pihak lain," kata Kiani. 

Kiani mengatakan para pejabat Apple pernah menyebutnya sebagai "Steve Jobs di sektor perawatan kesehatan."

"Mungkin kali ini mereka berpandangan lain," katanya. 

Masimo membuat banyak produk untuk rumah sakit. Perusahaan ini mengatakan lebih dari 200 juta pasien per tahun memanfaatkan produknya seperti slat untuk mencatat kadar oksigen di darah, manajemen darah dan tindakan lain. 

Tetapi sebagian dari pendapatan perusahaan pada dua dekade terakhir berasal dari tuntutan hukum perdata terhadap perusahaan peralatan medis saingan, seperti Royal Philips NV, yang diselesaikan di luar pengadilan atau pemberian lisensi. 

Kiani pindah dari Iran ketika berusia 9 tahun dan mendirikan Masimo pada 1989, lima tahun setelah Mac pertama dirilis ke pasar. 

Perusahaannya itu sekarang mempekerjakan ribuan orang secara global dengan valuasi pasar senilai US$6 miliar dan pemasukan sekitar US$2 miliar, namun Kiani mengatakan Masimo berawal sebagai perusahaan yang tidak dianggap, sama seperti Apple.

Apple Watch. (Dok: Bloomberg)

Dia mengatakan mengambil kredit kedua untuk rumahnya agar bisa membiayai pengembangan perusahaannya itu. 

Meski saat itu sudah ada alat medis untuk memonitor kadar oksigen di darah, penemuan Kiani adalah mengukur kadar itu ketika orang bergerak atau detak jantung lemah - fitur utama bagi barang-barang wearable. 

Dia juga teman Presiden Joe Biden, pejabat yang bisa menghentikan larangan penjualan Apple Watch. Gedung Putih memiliki hak veto ata larangan impor ke AS, kewenangan yang jarang dipakai. Satu kasus penerapan hak ini terjadi pada 2013 ketika Presiden Barack Obama mengubah larangan penjualan iPhone akibat persiteruan hak paten dengan Camsung Electronics Co. 

Keputusan itu langkah politik yang mudah: Presiden memihak perusahaan asli Amerika bukannya pesaing asal Korea Selatan. Dalam kasus Apple dan Masimo, kedua perusahaan ini berbasis di California. 

Apple Melawan 

Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, tujuan Masimo adalah agar ITC menerapkan larangan itu pada pertengahan tahun. Hal itu bisa membuat Apple menunda rilis model-model terbaru yang biasanya dilakukan pada bulan September sehingga tidak bisa dijual di masa liburan Natal. 

Akan tetapi, larangan itu hanya membuat Apple tidak bisa menjual produknya selama seminggu. Larangan itu juga hanya berlaku di toko milik Apple, ritel lain seperti Best Busy Co. masih bisa menjual jam itu setidaknya sampai stok habis. 

Apple sendiri yakin akan akan menemukan jalan keluar, selain naik banding atas putusan ITC itu. Perusahaan ini berusaha keras mengubah alogaritma dan tampilan piranti lunak app kadar oksigen dalam darah untuk menghindari klaim Kiani. 

Kini, badan Bea Cukai AS yang akan menentukan apakah perubahan piranti lunak itu cukup agar jam digital Apple bisa kembali dijual. Keputusannya akan dikeluarkan pada 12 Januari 2024. 

Kiani sendiri memandang perubahan piranti lunak tidak akan menghentikan pertikaian yang berpusat pada hak paten piranti keras. "Menurut saya itu tidak akan berhasil," ujarnya. 

Apapun hasilnya, Kiani dan Masimo sudah bergerak lebih jauh dibanding pihak-pihak lain sebelunya. 

Banyak perusahaan mengajukan argumentasi bahwa Apple mencuri teknologi dan membajak staf sehingga mereka tidak bisa bersaing atau bangkrut. Namun, jarang dari mereka yang memiliki argumentasi kuat. 

Kesuksesan Kiani lain adalah: damai, yang tidak hanya memberi pemasukan besar dari ganrti rugi tetapi juga pengakuan. 

Situs Masimo memajang perusahaan-perusahaan yang mendapat lisensi dari teknologinya, nama Apple di daftar itu akan merupakan kejayaan perusahaan ini. 

Hal ini juga akan memberi tambahan kekuatan bagi Masimo untuk mempromosikan produknya sendiri, Apple mengatakan telah melakukan perundingan dengan Masimo dan bersikeras akan terus bertahan. 

Dalam perkara perdata sebelumnya yang berakhir tanpa keputusan, Masimo menuntut Apple membayar ganti rugi lebih dari US$3 miliar lebih. Kiani tidak menjelaskan jumlah uang yang akan dikeluarkan untuk kesepakatan lisensi. Tetapi satu hal yang tidak bisa dia hilangkan: "Harus ada permintaan maaf."

Jika semua itu tidak terjadi, kedua perusahaan itu dijadwalkan akan kembali ke pengadilan - lagi-lagi terkait hak paten - pada akhir Oktober tahun 2024

(bbn)

No more pages