Didiek mengakui bahwa jumlah masyarakat yang menggunakan LRT Jabodebek masih belum mengalami perbaikan seperti ketika waktu awal beroperasi dengan tarif Rp5.000. Saat itu, rata-rata penumpang harian adalah 47 ribu, sementara saat ini rata-rata penumpang harian masih pada kisaran 37 ribu.
Didiek mengajak masyarakat untuk kembali menggunakan LRT Jabodebek. Apalagi, saat ini terdapat promo tarif LRT Jabodebek.
“Untuk itu, pelanggan LRT Jabodebek yang pernah coba, silahkan (kembali mencoba). Saat ini pentarifan optimal maksimal Rp20 ribu, bukan di atas Rp20 ribu lagi,” ujar Didiek.
Sebelumnya, Netizen di platform sosial media X mengeluhkan waktu tunggu LRT Jabodebek yang semakin lama. Salah satu pengguna dengan username @yooteyo mengeluhkan waktu tunggu yang berubah menjadi 1 jam dari 15 menit.
Bahkan, papan jadwal di stasiun LRT juga tidak lagi menampilkan estimasi kedatangan kereta dari LRT Jabodebek.
“Udah 1 minggu tidak ada perubahan, parkiran sepeda makin sepi, penitipan motor makin sepi. Cukup mengecewakan,” ujar akun @yooteyo dalam X, Rabu (25/10/2023).
Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo menyampaikan bahwa pada Rabu (25/10/2023), LRT Jabodebek memang beroperasi hanya dengan 9 trainset dan 131 perjalanan.
Seperti diketahui, pada LRT umumnya mengoperasikan 16 trainset per hari.
Kuswardoyo mengatakan hal ini terpaksa dilakukan karena pihaknya menemukan sebagian kondisi roda kereta yang beroperasi sudah memasuki masa perawatan pembubutan roda untuk menghindari kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan.
“Kondisi keausan roda yang sudah memasuki masa pembubutan mengharuskan sejumlah trainset untuk dilakukan perawatan agar keamanan perjalanan tetap terjaga,” ujar Kuswardoyo dalam siaran pers, Rabu (25/10/2023).
(dov/ain)