"Pemerintah harus aktif di situ, tidak hanya mengandalkan perusahaan saja," tegasnya.
Dia juga menyororti minimnya respons pemerintah untuk memberikan tanggapan dan klarifikasi lebih lanjut soal insiden yang merenggut nyawa 19 karyawan itu. "Paling tidak mereka harus klarifikasi itu," ujar Haykal.
Perwakilan Kemenperin belum memberikan komentar lebih lanjut hingga berita ini diturunkan.
Akhir pekan lalu, tepatnya Minggu (24/12/2023) pukul 5:30 WIB, tungku smelter PT ITSS di kawasan IMIP, Sulawesi Tengah meledak.
Namun, pada hari yang sama, Kemenperin hanya memberikan informasi akan terjun mengerahkan tim untuk menginspeksi dan mengetahui penyebab musibah di PT ITSS tersebut.
“Jadi SOP benar-benar dijalankan dengan benar, termasuk yang berkaitan dengan pekerjanya dan teknologi yang digunakan,” ujar Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni dalam keterangan resminya.
Selain itu, Insiden ledakan tungku smelter nikel ITSS di IMIP hingga saat ini juga masih diselidiki pihak kepolisian setempat. Namun, sudah lewat 48 jam sejak kejadian, polisi tidak kunjung menerapkan tersangka.
(wdh)