Kementerian Transportasi Jepang menggerebek kantor pusat Daihatsu di Osaka minggu lalu. Prefektur Osaka menyiapkan situs web khusus pada hari Kamis bagi pelanggan dan perusahaan yang terkena dampak skandal tersebut untuk mengajukan permintaan dukungan dan menyampaikan keluhan mereka.
Dilansir Bloomberg News, penghentian ekspor dan operasi dilakukan dampak dari penyelidikan Toyota yang mengungkapkan sebagian besar kendaraan Daihatsu tidak diuji dengan benar untuk keselamatan tabrakan.
"Ganti rugi kepada 423 perusahaan yang dipasok langsung perusahaan," kata juru bicara Daihatsu kepada wartawan, Senin (25/12/2023).
Tindakan untuk menangguhkan pengiriman Daihatsu akan berdampak pada kendaraan yang diproduksi di Jepang dan luar negeri, dan tidak hanya di pabrik Toyota tetapi mungkin juga di Mazda Motor Corp. dan Subaru Corp., mengingat Daihatsu menyediakan suku cadang dan layanan manufaktur ke sejumlah produsen mobil lainnya.
(bbn)