“Jadi, karena kelalaian, melawan arus. Di Jakarta di Jalan Kasablanka banyak sekali u-turn atau putaran, (pengemudi) lawan arus,” ujar dia.
Selain wilayah, MTI mencatat sebanyak 77% kecelakaan tercatat melibatkan kendaraan sepeda motor. Mereka menilai masyarakat Indonesia belum memiliki kebiasaan yang baik dalam menggunakan sepeda motor sebagai sarana transportasi. Beberapa aturan umum seperti mengenakan helm dan mematuhi rambu pun kerap dilanggar.
“Perubahan behavior di sepeda motor. Khususnya bagi kelompok usia produktif [yang kerap menggunakan motor] yang hampir 40% didominasi laki-laki,” kata Rivan.
MTI pun mendorong reformasi sistem perolehan dan pemantauan SIM untuk mengatasi tingginya faktor manusia sebagai penyebab utama kecelakaan. Selain itu, pedoman keselamatan perlintasan sebidang yang masih sering menjadi lokasi kecelakaan.
Selain jalur darat, MTI juga mencatat terjadinya sejumlah kecelakaan pada transportasi laut atau pelayaran. Ketua Umum MTI, Tory Damantoro mengatakan,33% kecelakaan pelayaran didominasi kapal RoRo dengan penyebab utama kecelakaan adalah kebakaran akibat muatan truk.
MTI mendesak Kementerian Perhubungan segera menyusun peta jalan perbaikan keselamatan pelayaran dan penyeberangan yang menjadi pedoman seluruh pemangku kepentingan lintas sektor.
(dov/frg)
