Dengan kata lain, potensi minat terhadap ETF Bitcoin spot yang direncanakan oleh berbagai pihak seperti BlackRock Inc dan Fidelity Investments masih belum jelas.
Pasar “nyaris pasti” percaya bahwa Komisi Sekuritas & Bursa (SEC) AS akan memberikan izin untuk ETF Bitcoin spot sebelum 10 Januari, Nic Carter, mitra pendiri di Castle Island Management LLC, mengatakan di Bloomberg Television.
Dana tersebut akan memperluas basis investor kripto dalam jangka menengah, yang kemudian menandai kemungkinan “menjual karena kepastian pemberitaan” dalam waktu yang lebih cepat.
Token yang lebih kecil seperti Avalanche dan Solana membukukan kerugian lebih besar daripada Bitcoin dalam 24 jam terakhir, sementara meme favorit kerumunan seperti Dogwifhat juga tenggelam. BNB, koin bursa Binance, melawan aksi jual dengan kenaikan 10%.
Kenaikan Bitcoin tahun ini juga didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga di AS.
Reli ini telah memperbaiki sebagian kerusakan akibat kejatuhan tajam pada tahun 2022 yang mengguncang industri kripto. Token ini tetap berada di bawah rekor era pandemi 2021 yang hampir mencapai US$69.000.
Jaime Baeza, CEO di crypto hedge fund AnB Investments sebelumnya mengatakan bahwa, "Ke depan, saya akan tetap berhati-hati dan bersiap untuk potensi volatilitas minggu ini karena arus akhir tahun, opsi dan masa berlaku kontrak berjangka serta lingkungan keseluruhan dengan likuiditas tipis karena liburan."
Sementara Greg Moritz, co-founder hedge fund kripto AltTab Capital justru memperhatikan periode berakhirnya opsi BTC pada 29 Desember yang bisa memengaruhi pasar.
"Biasanya, ketika kita melihat hari dengan jumlah opsi yang begitu banyak yang kedaluwarsa, kita mengharapkan volatilitas yang signifikan pada hari itu," jelas Greg Moritz.
Crypto winter — yang terjadi usai rekor tertinggi aset digital pada dua tahun lalu—mungkin saja telah berakhir. Hal ini ditunjukkan dengan kenaikan lebih dari 160% Bitcoin sepanjang 2023, dari kisaran US$16.600 hingga menyentuh US$44.500.
Tahun depan ekspektasi terjadinya kenaikan lanjutan juga ditopang oleh berbagai faktor. Selain ETF Bitcoin, juga ada Halving, dan berbagai inovasi teknologi Blockchain hingga memunculkan narasi dan tren baru dalam ekosistem aset kripto, seperti Bitcoin Ordinal, Artificial Intelligence (AI), Social Finance (SocialFi), dan Real World Asset (RWA)
Berbagai dorongan positif ini berpotensi melanjutkan momentum bullish Bitcoin dalam dua tahun mendatang, seperti dinyatakan riset analis Ajaib Kripto, Panji Yudha. Kemenangan parsial Ripple dalam pertarungan hukum melawan tuduhan SEC juga memberikan semangat baru bagi komunitas aset kripto secara luas.
“Semester pertama 2024 akan terlihat cukup padat dengan serangkaian berita dan peristiwa penting menanti,” papar Panji. Tahun depan menandai pertumbuhan pasar kripto, dengan menunjukkan inovasi yang semakin terkait dengan sistem keuangan global, menuju arah regulasi kripto yang semakin terstruktur.
- Dengan asistensi David Pan dan Muhammad Julian Fadli.
(bbn)