Daniel Flatley - Bloomberg News

Bloomberg, Pemerintah Amerika Serikat kembali akan mengirimkan bantuan persenjataan kepada Ukraina untuk menghadapi invasi Rusia. Pemerintahan Joe Biden mengumumkan akan mengirimkan paket persenjataan terakhir tahun ini senilai US$250 juta atau Rp3,845 triliun, Rabu (27/12/2023).
 
"Bantuan kami sangat penting untuk mendukung mitra Ukraina kami saat mereka mempertahankan negara mereka dan kebebasan mereka melawan agresi Rusia," kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah pernyataan. 

"Sangat penting bagi Kongres untuk bertindak cepat, sesegera mungkin, untuk memajukan kepentingan keamanan nasional kita dengan membantu Ukraina mempertahankan diri dan mengamankan masa depannya."

Paket persenjataan tersebut kabarnya diambil dari persediaan Pentagon; seperti amunisi untuk artileri dan sistem pertahanan udara, amunisi anti-personil, dan lebih dari 15 juta butir amunisi senjata ringan. 

Dengan bantuan terakhir 2023 tersebut, Pemerintah AS tercatat telah memberikan sekitar US$44,3 miliar atau setara Rp681,3 triliun dalam bentuk bantuan militer sejak invasi skala penuh Rusia ke Ukraina, Februari 2022.