Dia menekankan bahwa insiden pada Minggu (24/12/2023) pagi tersebut merupakan ledakan terbesar dalam sejarah pengoperasian smelter milik perusahaan China di Indonesia.
“Pemerintah harus sungguh-sungguh untuk menindaklanjuti kasus ini. Kita perlu tahu apa penyebab dari ledakan tersebut, apakah karena faktor lemahnya keandalan pabrik, murni faktor kelalaian manusia, atau ada sebab-sebab lain? Pemerintah bertanggung jawab untuk mengusut tuntas kasus ini,” kata Mulyanto.
Investigasi
Anggota Komisi VII DPR lainnya, Yulian Gunhar, juga mendesak moratorium operasional ITSS dalam mengolah nikel, guna memudahkan kepolisian menginvestigasi ledakan hebat yang terjadi Minggu itu.
"Selama pengusutan masih berjalan, PT IMIP harus menghentikan operasionalnya. Juga dipastikan tingkat keamanan terjamin dari kejadian kebakaran," tegasnya.
Masalah peralatan, menurutnya, harus menjadi perhatian perusahaan smelter dan Kementerian Perindustrian selaku pengawas. "Untuk itu, diperlukan investigasi menyeluruh dari pihak berwajib serta Kemenperin untuk mencari penyebab insiden yang terjadi.”
Ledakan hebat terjadi pada tungku smelter milik PT ITSS hingga menewaskan 19 orang pekerja dan 30 orang luka ringan dan berat.
Kapolda Sulteng Agus Nugroho Agus menyebut kecelakaan tersebut terjadi bermula ketika tim teknis dari PT ITSS akan melakukan perbaikan terhadap salah satu tungku feronikel yang ada di lantai dua gedung PT ITSS.
Pada saat tim teknis melakukan pembongkaran terhadap tungku yang dimaksud, terjadi ledakan disertai dengan semburan api yang mengakibatkan terjadinya kebakaran.
(wdh)