Bloomberg Technoz, Jakarta – Komisi VII DPR RI mendesak pemerintah membenahi mekanisme audit smelter yang ada di Indonesia, menyusul insiden maut di pabrik pengolahan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di areal Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) akhir pekan lalu.

Dalam kaitan itu, anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menggarisbawahi kecelakaan kerja sudah terlalu sering terjadi di areal smelter nikel, khususnya milik perusahaan China.

“Audit harus dilakukan secara profesional, objektif dan menyeluruh terhadap aspek keamanan dan keselamatan kerja. Jangan sampai karena ada pertimbangan politik, pemerintah mengabaikan aspek keamanan dan keselamatan kerja di perusahaan-perusahaan itu”, ujar Mulyanto melalui pernyataan resmi parlemen, dikutip Rabu (27/12/2023).

Pascainsiden tersebut, dia pun mendesak seluruh operasional smelter milik perusahaan asal China di Indonesia dimoratorium atau distop sementara, untuk dilakukan audit mendalam.

“Kita perlu tahu kualitas barang yang selama ini dipakai untuk menunjang opersional smelter. Jangan-jangan barang dan suku cadang yang dipakai tidak memenuhi syarat yang ditentukan,” tegasnya, mensinyalir bahwa sebagian besar alat kerja di smelter-smelter milik China diimpor dari Negeri Panda, bahkan sampai komponen kecil seperti mur dan baut.