Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menargetkan jumlah investor pasar modal di Indonesia menembus 15 juta investor pada 2024. 

Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat mengatakan, KSEI membidik pertumbuhan jumlah investor sebesar 2,5 juta investor per tahun. Sementara itu, per 20 Desember 2023 KSEI mencatatkan sebanyak 12,13 juta investor di pasar modal atau naik 17,6% dari 10,31 juta pada 2022.

"Jadi kalau sekarang jumlah investor 12,13 juta, targetnya pada tahun 2024 mudah-mudahan bisa tercapai di angka sekitar 15 juta," ujar Samsul dalam media gathering, Rabu (27/12/2023).

Sejalan dengan peta jalan atau roadmap pasar modal Indonesia tahun 2023 – 2027 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investor pasar modal di Tanah Air ditargetkan mencapai angka 20 juta hingga tahun 2027.

Adapun, jumlah investor tersebut terdiri dari jumlah investor saham dan surat berharga lainnya sebanyak 5,23 juta, reksa dana sebanyak 11,37 juta, dan surat berharga negara atau SBN sebanyak 999.000 investor.

Peningkatan juga dicapai dari jumlah aset yang tercatat di KSEI, baik dari saham dan surat berharga lainnya, maupun reksa dana. Jumlah aset saham dan surat berharga lainnya yang tercatat di sistem C-BEST KSEI meningkat 14,86% menjadi 7.715 Triliun pada 20 Desember 2023.

Jumlah saham dan surat berharga lainnya juga mengalami peningkatan 16,73% dibandingkan 2022, dengan jumlah yang mencapai 2.874 saham dan surat berharga lainnya.

Sedangkan dari kinerja reksa dana, jumlah Asset Under Management (AUM) yang tercatat di KSEI menurun 3,76% dari Rp797,31 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp767,32 triliun pada 20 Desember 2023.

Rencana strategis 2024

Samsul juga menyebutkan beberapa program strategis KSEI terkait dengan pengembangan infrastruktur, tiga di antaranya siap diimplementasikan mulai kuartal I-2024.

Rencana strategis KSEI pertama yang akan diimplementasikan tahun depan adalah platform administrasi prinsip mengenal nasabah (know your customer /KYC). KSEI telah mengembangkan platform untuk layanan administrasi prinsip mengenali nasabah (LAPMN) yang diberi nama CORES.KSEI (centralized investor data management system). 

Pengembangan platform LAPMN mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 15 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Layanan Administrasi Prinsip Mengenali Nasabah (LAPMN) yang diterbitkan 8 Agustus 2023. 

Dengan CORES.KSEI, pemakai jasa dan investor pasar modal dapat menggunakan platform terpusat untuk digitalisasi data dan dokumen KYC nasabah, sehingga dapat dilakukan sharing data KYC pada proses pembukaan rekening berikutnya agar lebih efisien dan tidak diperlukan proses berulang.

Selain itu, KSEI telah siap untuk merealisasikan pengembangan alternatif penyimpanan dana nasabah pada Sub Rekening Efek (SRE) dan Investor Fund Unit Account (IFUA). Pemanfaatan SRE dan IFUA ini bertujuan untuk memudahkan investor individu, mulai dari pembukaan rekening investasi, saat melakukan transaksi hingga penyelesaian transaksi. 

Selain tiga rencana strategis yang siap implementasi tahun mendatang, KSEI memiliki beberapa rencana strategis lain yang meliputi perluasan Sistem Multi Investasi Terpadu (S-MULTIVEST) dan perluasan fitur eASY.KSEI. Perluasan S-MULTIVEST dilakukan agar dapat digunakan untuk industri asuransi dan dana pensiun.

(mfd/dhf)

No more pages