Logo Bloomberg Technoz

Pertumbuhan Jumlah Investor RI Melambat

Mis Fransiska Dewi
27 December 2023 17:45

Media gathering PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). (Bloomberg Technoz/Mis Fransiska Dewi)
Media gathering PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). (Bloomberg Technoz/Mis Fransiska Dewi)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Samsul Hidayat mengungkapkan, pertumbuhan investor 2023 menurun dibandingkan dengan pertumbuhan investor pada 2021 dan 2022. 

“Tahun 2021-2022 terjadi peningkatan signifikan pertumbuhan investor pasar modal Indonesia karena waktu itu ada pandemi Covid-19. Semua orang ingin jadi investor dan terjadi pertumbuhan yang cukup besar,” kata Samsul dalam media gathering, Rabu (27/12/2023). 

Berdasarkan data KSEI hingga 20 Desember 2023, jumlah investor pasar modal mencatatkan pertumbuhan sebesar 17,6% dari 10,31 juta pada 2022 menjadi 12,13 juta per 20 Desember 2023. Sementara pada 2022 pertumbuhan investor sebanyak 36,70% menjadi 10,23 juta hingga 16 Desember 2022 dibandingkan dengan 2021 yaitu 7,48 juta.

Samsul menyebutkan, hal ini tidak terlepas karena kondisi geopolitik yang terjadi secara global seperti perang Ukraina maupun Palestina serta kondisi ekonomi yang belum stabil pasca pandemi sehingga berakibat pada iklim investasi.

“Jadi pasar modal itu industri yang sifatnya investasi. Dengan kondisi demikian, pasar modal Indonesia di tahun 2023 memang sedikit melambat pertumbuhannya dibanding 2022 akibat peningkatan tingkat suku bunga yang tinggi di Amerika Serikat. Hal ini membuat terjadinya perpindahan investasi dari beberapa tempat ke Amerika Serikat,” imbuhnya.