Mencermati potensi di tahun 2024, yang disertai dengan Bitcoin Halving dan antisipasi keputusan terkait ETF Bitcoin Spot oleh para pelaku pasar aset kripto, besar kemungkinan Bitcoin berpotensi melanjutkan momentum Bullish di 2024 hingga 2025.
Sementara itu, berbagai inovasi teknologi Blockchain memunculkan narasi dan tren baru dalam ekosistem aset kripto, seperti Bitcoin Ordinal, Artificial Intelligence (AI), Social Finance (SocialFi), dan Real World Asset (RWA). Pembaruan Shapella yang dilakukan oleh Ethereum pada April 2023 juga mendorong platform staking terdesentralisasi atau Liquid Staking Derivatives (LSD).
“Perhatian juga tertuju pada narasi proyek kripto dari Hong Kong dan China, terutama setelah Hong Kong melegalkan perdagangan aset kripto pada 1 Juni 2023. Hal ini didukung oleh berbagai proyek kripto dari Hong Kong & China yang mulai bekerja sama dengan beberapa proyek besar kripto,” tambah Panji.
Senada, kemenangan parsial Ripple dalam pertarungan hukum melawan tuduhan SEC juga memberikan semangat baru bagi komunitas aset kripto secara luas.
Semua peristiwa ini menandai pertumbuhan pasar kripto, menunjukkan inovasi yang semakin terkait dengan sistem keuangan global, dan menuju arah regulasi kripto yang semakin terstruktur.
“Semester pertama 2024 akan terlihat cukup padat dengan serangkaian berita dan peristiwa penting menanti,” ujar Panji.
Panji melanjutkan, prediksi pasar aset kripto di tahun 2024 juga dipengaruhi oleh inflasi dan suku bunga acuan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) di mana antusias dengan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin mulai pada Maret
Menurut FedWatch Tool CME terlihat probabilitas 74,80%, yang menggambarkan bahwa kenaikan suku bunga mungkin sudah selesai, sehingga menimbulkan optimisme di pasar keuangan terkait dengan perubahan kebijakan The Fed sehingga akan berdampak positif ke pasar aset kripto.
Tahun 2024 juga menjadi periode penantian sentimen positif dari persetujuan ETF Bitcoin Spot. Keputusan ini diyakini dapat memengaruhi cara investor berinteraksi dengan Bitcoin, membuka pintu akses yang lebih teratur untuk berinvestasi pada aset digital tersebut.
Adapun jadwal tenggat waktu keputusan ETF Bitcoin selanjutnya dimulai pada Januari 2024. Lebih dari sepuluh aplikasi diajukan oleh institusi besar seperti BlackRock, Fidelity, dan Invesco. Keputusan SEC atas aplikasi ini akan menjadi acuan bagi produk keuangan kripto di masa depan.
Ketiga dan yang paling dinanti ialah Bitcoin Halving 2024, komunitas aset kripto akan menantikan peristiwa Bitcoin Halving yang hanya terjadi sekitar 4 tahun sekali, dengan imbalan (Reward) mining satu blok Bitcoin akan dibagi dua setiap 210.000 blok hingga mencapai batas maksimum 21 juta.
“Didukung penerbitannya yang berkurang setiap terjadinya Bitcoin Halving, hal tersebut juga berdampak positif ke harga Bitcoin,” tulis Panji.
Sebagai penutup, Panji juga memaparkan, sejak Januari 2023, Bitcoin telah menunjukkan kenaikan lebih dari 160%, mengakhiri periode pasar yang lesu pada tahun sebelumnya, dan menghasilkan optimisme yang tinggi dalam pasar kripto yang diyakini akan tetap kuat hingga tahun 2024–2025.
Di samping itu, perbaikan latar belakang makro ekonomi, dengan antisipasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga beberapa kali tahun depan, serta adanya peristiwa Bitcoin Halving, menjadi faktor-faktor lain yang berpotensi mendorong pasar aset kripto untuk mempertahankan momentum positifnya pada tahun mendatang.
(fad/wep)