Amerika Serikat (AS) juga telah meminta Israel untuk mengubah pendekatannya dalam perang melawan Hamas, dari serangan besar-besaran ke serangan yang lebih terarah. Pernyataan tersebut dibuat Presiden AS Joe Biden setelah korban warga sipil terus bertambah setiap harinya di Gaza, yang kini menyentuh angka 20.915 jiwa.
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu seakan tidak peduli dengan segala tekanan dari para sekutunya. Dia justru mengumumkan akan mengintesifkan perang, dan memberi tiga syarat jika ingin mencapai perdamaian.
Ketiga syarat itu adalah penghancuran kelompok tersebut, demiliterisasi Gaza, dan masyarakat Palestina harus “deradikalisasi.”
“Dalam menghancurkan Hamas, Israel akan terus bertindak sesuai dengan hukum internasional,” tulis Netanyahu dalam sebuah opini di Wall Street Journal yang diterbitkan pada Senin. Dia mengatakan bahwa melenyapkan Hamas “adalah satu-satunya respons yang proporsional untuk mencegah terulangnya kekejaman yang mengerikan tersebut.”
(red)