Logo Bloomberg Technoz

Di Balik Nikel Morowali: Smelter Meledak hingga Lingkungan Hancur

Wike Dita Herlinda
27 December 2023 12:00

Ekskavator bekerja di tambang nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (10/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ekskavator bekerja di tambang nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (10/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Derasnya investasi smelter nikel dari China di Indonesia ditengarai tidak hanya berisiko terhadap aspek keselamatan kerja saja, tetapi juga aspek lingkungan dan sosial ekonomi di sekitar wilayah megaproyek penghiliran industri pertambangan itu.

Akhir pekan lalu, tepatnya Minggu (24/12/2023) pukul 5:30 WIB, sebuah tungku di smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah meledak dan dilaporkan menewaskan 18 pekerja.

Menurut sebuah pernyataan yang dirilis pada hari yang sama oleh manajemen IMIP, tungku tersebut sedang dalam masa pemeliharaan. Residu bocor keluar dari tungku dan bersentuhan dengan benda-benda yang mudah terbakar, sehingga menyebabkan kebakaran.

Menyusul insiden tersebut, masifnya pembangunan smelter nikel – khususnya di Pulau Sulawesi – yang didanai oleh China kembali mendapatkan sorotan.

Kegiatan operasional tambang nikel di Morowali, Sulawesi (Dimas Ardian/Bloomberg)

Dalam laporan Center of Economic and Law Studies (Celios) bertajuk Polemik Investasi China di Indonesia yang dilansir medio tahun ini, smelter-smelter nikel itu kerap menimbulkan isu serius, khususnya di sektor lingkungan dan sosio ekonomi.