Pasangan nomor urut 3 ini bahkan berharap anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN dan APBD dapat diinvestasikan secara optimal untuk mewujudkan visi ini, agar bisa meraih bonus demografi, sekaligus mengentaskan masyarakat dari kemiskinan.
Pemerintah sendiri mematok anggaran pendidikan pada APBN 2024 akan menembus Rp660,8 triliun. Di sisi lain, berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS) total masyarakat miskin Indonesia hingga Maret 2023 mencapai juta 25,09 juta orang. Jika berpatok pada program bansos pangan, setidaknya pemerintah memasukkan 20,66 juta keluarga sebagai target penerima manfaat.
Meski belum detil tentang kriteria target dari keluarga miskin tersebut, pemerintah memang butuh anggaran besar jika ingin menerapkan kebijakan pembiayaan satu orang per keluarga untuk menempuh pendidikan hingga tingkat strata 1.
Untuk diketahui, program ini juga telah disampaikan oleh cawapres Ganjar, Mahfud MD dalam sesi penutup debat cawapres pada Jumat malam (22/12/2023) di JCC, Jakarta Pusat.
Program tersebut menjadi salah satu dari total 21 program unggulan paslon nomor urut 3, yang mana menurut Mahfud bernilai Rp2.500 triliun. Adapun 21 program tersebut diantaranya adalah; 17 juta lapangan pekerjaan, 1 Desa 1 Faskes 1 Nakes, 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana, Buruh naik kelas, hingga KTP Sakti.
"Segala kebijakan pemerintah harus mengutamakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, termasuk memelihara fakir miskin dan anak terlantar seperti ketentuan Pasal 34 Ayat 1 UUD," kata Mahfud.
(prc)