Bloomberg Technoz, Jakarta - Tahun 2023 sebentar lagi tutup buku dan menyodorkan fakta kinerja instrumen investasi yang banyak menjadi pilihan, terutama bagi para investor ritel dan pemodal pemula, terlihat tidak seperti yang diharapkan.

Beberapa instrumen investasi yang sempat menjadi favorit di masa lalu seperti reksa dana, misalnya, sejauh ini menunjukkan kinerja yang masih buruk sepanjang 2023. Capaian yang kurang tidak bisa dilepaskan dari beratnya sentimen yang membebani pergerakan pasar, terutama arah suku bunga global yang membuat kinerja beberapa aset tertekan.

Bunga global yang tinggi dan masih tajamnya ketidakpastian di sepanjang tahun ditambah berbagai krisis geopolitik yang merebak, menyurutkan pamor investasi yang dinilai lebih berisiko seperti saham, reksa dana dan lain-lain. Animo investasi di pasar keuangan jadi lebih rendah bila dibandingkan tahun lalu.

Pada saat yang sama, daya tarik investasi konservatif yang risikonya lebih kecil meski memberi potensi cuan setara, menjadi pilihan lebih aman, terutama bagi pemodal pemula yang baru mengawali pengalaman di pasar keuangan.

Berikut ini gambaran kinerja instrumen investasi keuangan di Indonesia sepanjang 2023:

Saham