Logo Bloomberg Technoz

Tidak lama setelah terpilih pada 2021, Scholz menghadapi tantangan yang tidak ringan. Perang di Ukraina juga membuat Scholz menambah anggaran pertahanan dan membuat Jerman tidak lagi bergantung kepada pasokan gas dari Rusia.

Namun, Jerman masih punya banyak pekerjaan rumah. Jerman harus mempercepat transisi ke energi terbarukan agar industri mereka tetap kompetitif.

Selain itu, ketergantungan terhadap China juga menjadi risiko. Apalagi China berambisi menjadi negara industri maju, menggantikan peran Jerman.

Saat kepemimpinan Kanselir Angela Merkel, pertumbuhan pasar China yang pesat membawa keuntungan bagi Jerman. Namun posisi China yang ambivalen terhadap perang di Ukraina membuat hubungan kedua negara menjadi kompleks.

Saat ini, nilai perdagangan Jerman dengan China mencapai EUR 250 juta per tahun. Scholz perlu menyeimbangan antara kerja sama dan kewaspadaan. 

Mengutip kurs tengah transaksi Bank Indonesia (BI) 17 Januari 2023, EUR 1 setara dengan Rp 16.265,395. Jadi EUR 250 miliar sama dengan Rp 4.066,35 triliun.

Scholz mengatakan Jerman terus memupuk hubungan dengan negara-negara Asia lainnya seperti India, Jepang, bahkan Indonesia. 

“Kita harus belajar bahwa perang dan berbagai masalah lain masih harus kita hadapi. Kita harus mendiversifikasi rantai pasok, tidak hanya ke satu negara,” katanya.

Schloz juga harus mengelola hubungan yang lebih rumit dengan Amerika Serikat (AS). Jerman dan negara-negara Eropa menuding AS dengan kebijakan investasi hijaunya telah memberikan subsidi yang tidak adil dan membuat investor meninggalkan Eropa. 

Namun Scholz yakin masalah ini bisa diselesaikan tanpa harus melalui perang dagang. “Saya yakin itu tidak akan terjadi, kami bekerja keras untuk menghindari situasi tersebut,” tuturnya.

Neraca Perdagangan Jerman Menurut Negara (Sumber: Bloomberg)

Scholz juga menarik garis tegas terhadap Rusia. Dirinya tidak akan menarik dukungan dari Kyiv dan meminta Rusia menarik mundur pasukannya.

“Kami mendukung Ukraina dengan berbagai cara yang kami mampu,” tegasnya. Namun Scholz menegaskan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) harus menghindari konflik langsung dengan Rusia.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Scholz yakin bahwa ekonomi Jerman tetap kuat.

“Risiko bagi Jerman adalah energi, terutama pada musim dingin. Saya rasa Jerman akan bisa melalui musim dingin dengan relatif mudah. Jadi saya sepakat dengan Kanselir,” kata Gary Cohn, mantan penasihat ekonomi Donald Trump, dalam wawancara dengan Bloomberg TV.

Ekonomi Jerman kemungkinan akan mengalami stagnasi pada kuartal IV-2022. Namun ini sudah bagus, karena sebelumnya ada proyeksi Jerman bakal tumbuh negatif (kontraksi) dan menjadi awal dari resesi.

Terminal gas baru di Baltik dan Laut Utara memberi Jerman keleluasaan. “Kami terus meningkatkan kapasitas impor gas. Saya yakin kami bisa melalui situasi ini,” pungkas Scholz.

(aji)

No more pages