Wilayah-wilayah yang bisa ikut panas adalah:
Lebanon
Setelah Hamas menyerang Israel dengan menewaskan 1.700 orang dan dibalas dengan serangan membabi buta Israel ke Jalur Gaza dengan korban lebih dari 20.000, milisi asal Lebanon, Hezbollah, mulai meluncurkan serangan rudal, mortir an roket ke wilayah utara Israel. Aksi ini dilakukan sebagai solidaritas pada Hamas.
Tembak menembak lintas perbatasan antara Israel dan Hezbollah - yang sangat dipengaruhi oleh Pasukan Penjaga Revolusi Islam Iran - kemudian menjadi aksi yang berlangsung setiap hari. Situasi ini bisa berubah menjadi medan tempur kedua bagi mereka.
Hamas dan Hezbollah menerima bantuan dana, senjata dan pelatihan dari Iran.
Hezbollah memiliki pasukan lebih besar dan lebih profesional dari Hamas, dan pihak berwenang Israel memperkirakan kelompok ini memiliki rudal 10 kali lebih banyak dari Hamas.
Israel dan Hezbollah berulang kali terlibat pertempuran termasuk perang pada 2006.
Laut Merah
Kelompok lain yang memiliki kaitan dengan iran adalah Houthi yang menguasai Yaman barat laut. Kelompok ini sudah melancarkan serangkaian serangan ke kapal-kapal yang melintas Laut Merah.
Houthi, yang sempat mencoba menyerang Israel dengan rudal dan drone mengatakan mereka memprotes serangan militer ke Hamas dengan mensasar kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan negara itu. Meski pada kenyataannya sejumlah kapal yang diserang tidak memiliki hubungan apapun dengan Israel.
Serangan-serangan di Laut merah membuat perusahaan perkapalan mengubah jalur pelayaran dengan memutari ujung benua Afrika, jalur yang lebih panjang dan lebih mahal.
Amerika Serikat dan sekutunya telah berdebat terkait aksi militer terhadap Houthi, namun ada kekhawatiran langkah ini akan memicu konflik yang lebih luas di kawasan.
Irak
Pasukan AS di Iran berjumlah 2.500 yang ditempatkan untuk mencegah kebangkitan ISIS, terus diserang sejak pertengahan Oktober.
Serangan-serangan itu diklaim dilakukan oleh kelompok-kelompok di bawah organisasi yang menyebut diri sebagai Perlawanan Islam yang bersekutu dan didukung oleh Iran.
Amerika membalas serangan itu secara selektif. Setelah serangan drone pada 25 Desember di Irak utara melukai tiga tentaranya, Amerika Serikat menyerang tiga fasilitas di Irak.
Operasi ini mensasar kelompok-kelompok dukungan Iran seperti Kataib Hezbollah yang berbeda dengan Hezbollah di Lebanon.
Serangan itu membuat hubungan AS dan Irak retak. Irak mengecam serangan itu dan mengatakan satu anggota militer mereka tewas.
Suriah
Sekitar 900 tentara AS yang masih berada di Suriah dalam misi kontra-terorisme pun berulangkali diserang oleh milisi-milisi yang bersekutu dengan Iran. Serangan-serangan ini pun dibalas secara terbatas oleh AS.
Salah satunya terjadi pada 12 November dan berisiko membuka konfrontasi langsung antara AS dan Iran. Serangan AS mensasar sejumlah fasilitas di Suriah timur yang digunakan oleh Pasukan Penjaga Revolusi Iran. Pasukan Iran ini mengorganisir dan mempersenjatai milisi sekutunya di luar negeri.
Suriah juga merupakan ajang konflik antara Iran dan Israel. Pada 25 Desember, Iran mengatakan serangan udara Israel ke Damaskus menewaskan satu komandan senior Pasukan Penjaga Revolusi itu.
Sebelumnya, Israel meningkatkan serangan ke milisi-milisi dukungan Iran di Suriah yang bergerak mendekati perbatasannya.
(bbn)
