Komando Pusat AS (US Central Command) mengatakan dalam sebuah posting media sosial bahwa sebuah kapal perusak AS dan pesawat tempur F/A-18 menembak jatuh 12 drone serang, tiga rudal balistik anti-kapal, dan dua rudal jelajah serangan darat yang ditembakkan oleh Houthi di Laut Merah selatan pada hari Selasa. Tidak ada kerusakan pada kapal atau laporan cedera.
AS dan sejumlah negara lain telah membentuk satuan tugas maritim untuk merespons serangan di Laut Merah. Dengan jaminan tersebut, A.P. Moller-Maersk A/S, perusahaan pelayaran kontainer terbesar kedua di dunia, mengatakan pada akhir pekan bahwa mereka bersiap untuk melanjutkan pengiriman melalui Laut Merah. Namun, harga minyak naik pada hari Selasa karena ketegangan tetap tinggi akibat gangguan pengiriman.
Meskipun Iran membantah membantu Houthi menyerang kapal-kapal komersial, mereka telah bersumpah bahwa Israel akan membayar mahal atas serangan udara di Suriah pada hari Senin yang menewaskan seorang komandan senior Pasukan Garda Revolusi.
"Jelas, semakin lama perang Israel-Hamas berlanjut dengan intensitas kinetik seperti ini, semakin mungkin terjadi eskalasi," kata Aaron David Miller, peneliti senior di Carnegie Endowment for International Peace dan mantan pejabat AS yang telah memberikan saran kepada menteri luar negeri mengenai Timur Tengah.
Bayaknya jumlah kelompok non-negara, serta ketidakpastian dari operasi militer Israel dan potensi respons Iran, membuat sulit untuk memprediksi kapan insiden-insiden tertentu dapat berkembang menjadi eskalasi yang lebih luas.
Akan tetapi, Miller mengatakan AS mungkin akan terpaksa bertindak lebih tegas jika kelompok regional berhasil membunuh anggota militer AS. "Jika kita diserang secara langsung dan warga Amerika tewas, maka akan harus ada respons yang jauh lebih berat," katanya.
Serangan-serangan tersebut, dan perkembangan lain di sekitar kawasan itu, menyoroti tugas yang semakin sulit bagi pemerintahan Biden, yang berusaha mendukung Israel dalam pertempuran melawan kelompok militan Hamas.
AS telah mengerahkan kapal induk dalam upaya untuk mencegah pasukan yang didukung Iran di wilayah tersebut menyerang Israel. Sementara Israel terus melakukan operasi darat yang semakin mematikan di wilayah perkotaan padat penduduk di Gaza.
Akan tetapi para pejabat AS juga menekan Israel untuk mengakhiri operasinya yang intensif di Gaza, yang telah menewaskan sekitar 20.000 orang, menurut kementerian kesehatan Gaza yang dikelola oleh Hamas.
Kunjungan Washington
Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan di Washington pada Selasa untuk berkonsultasi mengenai konflik di Gaza dan kembalinya sandera yang ditahan oleh Hamas.
Akan tetapi bagi para pejabat Israel yang khawatir tentang militan Hizbullah di Lebanon dan kelompok lain di kawasan tersebut, konflik saat ini sudah terlihat seperti perang yang lebih luas yang dikatakan AS ingin dicegah.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan di Knesset bahwa Israel sedang menghadapi "banyak medan perang," yang sudah diserang dari tujuh wilayah berbeda — Gaza, Lebanon, Suriah, Tepi Barat, Irak, Yaman, dan Iran.
"Kami sudah mengambil tindakan melawan enam dari tujuh sisi ini, dan saya akan mengatakan sekarang dengan cara yang sejelas mungkin, bahwa siapa pun yang mengambil tindakan melawan kami akan menjadi target potensial," katanya kepada komite urusan luar negeri dan pertahanan. "Tidak akan ada kekebalan bagi siapa pun."
(bbn)