Biaya tambahan dan penundaan tersebut memberikan risiko terhadap ekonomi global, tepat ketika inflasi tampaknya akan mulai mereda.
Meskipun A.P. Moller-Maersk A/S, perusahaan kontainer terbesar kedua di dunia, menyatakan bahwa mereka bersiap untuk melanjutkan pengiriman melalui Laut Merah, banyak pengirim lainnya terus menghindari rute tersebut demi perjalanan yang lebih aman, meskipun lebih lama.
Sebelumnya, pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kapal tersebut dan bersumpah untuk terus menyerang kapal Israel dan kapal yang menuju ke Israel. Komando Pusat AS mengatakan militer Amerika menembak jatuh beberapa drone dan peluru kendali di Laut Merah selatan pada hari Selasa.
Harga minyak tetap naik setelah berita serangan ini muncul. Harga West Texas Intermediate tetap di atas US$75 per barel.
(bbn)