Logo Bloomberg Technoz

"44% warga Jabodetabek alami kesepian sedang, 6% alami kesepian berat," kata dr Ray.

"Mereka biasanya sering merasa tidak cocok dengan orang-orang di sekitar. Sering merasa malu dan minder, sering merasa tidak dekat dengan orang lain, sering merasa hobi dan ide tidak sama dengan 'crowd' sekitar," lanjut dia.

Bloomberg Technoz mencoba mewawancarai beberapa perantau seperti Elvis (26 tahun), seorang karyawan swasta. Dia menceritakan kisah dirinya merantau ke Jakarta sejak 2016. Ia mengaku keputusannya merantau untuk mengenyam pendidikan dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. 

"Untuk hal-hal sepi pastinya ketika sendiri berada di kontrakan. Di mana setiap orang punya support system sekaligus tempat untuk ngobrol dan bercerita, nah ini biasa cari kesibukan lain dengan kembali beraktivitas seperti kerja, keluar, ngobrol sama teman-teman dan bermain playstation untuk menghilangkan rasa kesepian," ujar Elvis kepada Bloomberg Technoz.

Di sisi lain ada Daffa (22 tahun), seorang fresh graduate (baru lulus)  pada 2023 yang juga merantau ke Jakarta dengan bertujuan untuk  mencari lapangan pekerjaan.

"Cukup ngerasa kesepian sih karena emang jauh dari keluarga sama teman-teman deket soalnya keluarga tinggal di Cilegon, sampai sekarang kurang lebih udah enam bulan ngerantau di Jakarta," beber Daffa kepada Bloomberg Technoz.

Sebelumnya, dr Ray mengimbau agar pemerintah mulai menggencarkan skrining dan surveilans, dibantu oleh organisasi profesi terkait kesehatan jiwa.

"Skriningnya itu harus berbasis komunitas dan kalau boleh dilakukan di ruang-ruang komunitas, seperti posyandu. Posyandu itu harus sudah ramah kesehatan jiwa, kader posyandu juga harus cakap kesehatan jiwa karena posyandu itu paling gampang dilakukan skrining," tandas dia.

Berikut hasil lengkap survei kesepian di Jabodetabek dari temuan 44% warga Jabodetabek yang mengalami kesepian sedang dan 6% mengalami kesepian berat:

52% perempuan di Jabodetabek mengalami kesepian sedang, dengan risiko hampir dua kali lebih besar.

60% warga yang tidak atau belum menikah di Jabodetabek mengalami kesepian sedang, dengan risiko 1,5 kali lebih besar.

51% warga usia muda kurang dari 40 tahun di Jabodetabek mengalami kesepian sedang, dengan risiko dua kali lebih besar.

56% warga perantau di Jabodetabek mengalami kesepian sedang, dengan risiko 1,5 kali lebih besar.

(dec/ros)

No more pages