Bloomberg News

Bloomberg, Sebuah fasilitas pengolahan nikel di Indonesia yang terkait dengan perusahaan logam raksasa asal China, Tsingshan Holding Group, telah menghentikan operasinya sementara polisi menyelidiki ledakan yang menewaskan 18 orang pekerjanya.

PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel, atau ITSS, menghentikan operasinya setelah ledakan pada hari Minggu pagi di sebuah tungku di Indonesia Morowali Industrial Park, kata seorang perwakilan dari taman tersebut. ITSS sedang diselidiki, kata kepala polisi Morowali Suprianto.

Tsingshan Holding Group mengusari 50% Smelter ITSS yang memelopori ekspansi industri nikel Indonesia dalam satu dekade terakhir. Mereka membangun pabrik-pabrik yang memproses bijih dan menggunakannya untuk membuat baja tahan karat atau bahan kimia untuk baterai. Insiden ini terjadi di sebuah blast furnace yang menghasilkan nikel setengah jadi.

Perwakilan taman nasional mengatakan bahwa bisnis-bisnis lain di lokasi tersebut - yang menjadi tempat bagi 52 perusahaan - masih beroperasi secara normal. Jumlah korban tewas terakhir dikonfirmasi oleh kepala polisi Suprianto pada hari Selasa.