Sorotan utama dari inflasi:
- Inflasi semua komponen menurun menjadi 3,6% dibanding tahun sebelumnya, lebih rendah dibanding perkiraan survei sebesar 3,9%, terendah dalam 25 bulan.
- Harga inti naik 0,1% dibanding bulan sebelumnya, sementara indeks semua komponen turun 0,2% dibanding Oktober.
MAS, yang menggunakan nilai tukar sebagai alat utamanya, mempertahankan sikap kebijakannya tidak berubah pada dua tinjauan yang dijadwalkan tahun ini, setelah melakukan pengetatan sebanyak lima kali antara Oktober 2021 dan 2022.
Meskipun mempertahankan nilai tukar efektif nominal dolar Singapura atau S$NEER pada jalur yang menguat telah membantu mengimbangi inflasi impor, bank sentral masih perlu menyeimbangkan tujuan stabilitas harga dengan pertumbuhan ekonomi.
Meskipun ada peningkatan ekspor, output manufaktur, dan PMI elektronik baru-baru ini, risiko terhadap prospek tersebut masih berupa kesulitan China dalam menstabilkan pertumbuhan ekonomi. Tantangan lain adalah guncangan pasokan akibat meluasnya konflik geopolitik, seperti serangan Laut Merah terhadap sektor pelayaran.
Pemerintah Singapura sebelumnya mengubah perkiraan pertumbuhan tahun ini menjadi 1%, dan memperkirakan ekspansi pada 2024 antara 1% dan 3%.
Untuk menanggapi tantangan ekonomi yang terus berkembang, MAS telah memilih untuk meninjau kembali pengaturan kebijakan setiap triwulan mulai bulan depan.
(bbn)