Bloomberg Technoz, Jakarta — Laba bersih PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) anjlok 30% secara tahunan menjadi hanya Rp 1,42 triliun pada kinerja 2022.
Turunnya laba bersih disebabkan oleh beban pokok penjualan yang naik, serta meningkatnya angka beban penjualan dan pemasaran sepanjang 2022.
Sejatinya penjualan bersih JPFA naik 9% secara tahunan menjadi Rp 48,97 triliun. Kenaikan penjualan ini selaras dengan peningkatan beban pokok penjualan sebesar 12% menjadi sebesar Rp 41,28 triliun. Hal ini terjadi bersamaan dengan beban penjualan dan pemasaran yang naik 9% menjadi Rp 1,8 triliun.
Kenaikan penjualan bersih Japfa Comfeed didukung oleh angka penjualan dalam negeri yang tercatat tumbuh 8% menjadi sebesar Rp 48,15 triliun. Sama halnya dengan penjualan yang bersifat ekspor mencatatkan kenaikan 31% menjadi Rp 820 miliar.
Raihan laba sebelum pajak JPFA tercatat Rp 1,95 triliun, turun signifikan 30% secara tahunan dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp 2,79 triliun.
Sementara itu, jumlah aset JPFA tercatat naik 14% menjadi Rp 32,69 triliun dibandingkan dengan posisi sebelumnya Rp 28,58 triliun. Meningkatnya perolehan aset ini didukung oleh kas dan setara kas yang tercatat Rp 1,81 triliun, dari sebelumnya senilai Rp 1,08 triliun pada kinerja 2021.
Pada arus kas aktivitas operasi JPFA berhasil mencatatkan kinerja ekspansi, dengan meraih penerimaan dari pelanggan sebesar Rp 48,85 triliun. Adapun, dalam peningkatan aktivitas investasi juga tercatat dalam ekspansi, dengan posisi penambahan aset tetap sebesar Rp 2,08 triliun, dan penambahan investasi dalam ventura bersama sebesar Rp 60 miliar.
Pada penutupan perdagangan Jumat (3/3/2023), saham JPFA terkoreksi 10 poin atau 0,78% menjadi Rp 1.280/saham dibandingkan posisi sebelumnya. Saham Japfa Comfeed diperdagangkan sebanyak 12,38 juta saham dengan total nilai Rp 15,88 miliar. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 15 triliun.
(fad/wdh)