Dokumen Kementerian Keuangan mengasumsikan pertempuran dengan intensitas tinggi di Gaza akan berakhir pada kuartal pertama 2024. Hal ini memungkinkan Israel mendemobilisasi beberapa tentara cadangan.
Meskipun AS telah memberikan tekanan dari Israel untuk beralih dari serangan militer beskala besar ke operasi yang lebih terarah guna mengurangi korban warga sipil Palestina, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berulang kali menyatakan bahwa perang akan berlangsung selama yang diperlukan untuk menghancurkan Hamas.
Dia dan kabinetnya tidak menentukan batas waktu untuk periode pertempuran yang intens, atau perang secara keseluruhan.
Kementerian mengatakan pendanaan tambahan akan diperlukan, terlepas dari adanya bantuan tambahan dari AS. Dia menambahkan, dibutuhkan 4 miliar shekel lagi untuk biaya utang yang lebih besar.
Pendapatan pemerintah diperkirakan turun sebesar 35 miliar shekel karena penurunan pajak perusahaan dan properti, serta perlambatan konsumsi pribadi.
Jika tidak ada perubahan pada prencanaan perpajakan, defisit fiskal akan melonjak menjadi hampir 6% dari produk domestik bruto (PDB), jauh melampaui batas yang ditetapkan oleh undang-undang sebesar 2,25%.
Pemerintah berencana membahas kemungkinan perubahan fiskal dan peningkatan batas defisit, yang direkomendasikan Kementerian Keuangan agar tidak melebihi 4,5%-5% dari PDB pada 2024.
Hamas, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik 240 orang dalam serangannya. Sementara di Gaza, menurut kementerian kesehatan, lebih dari 20.000 orang telah meninggal dunia.
(bbn)