Vietnam memutuskan hubungan dengan Vatikan setelah komunis meraih kekuasaan pada akhir Perang Vietnam pada tahun 1975. Gereja Katolik pada saat itu dipandang terlalu dekat dengan Prancis, yang memerintah Vietnam selama hampir tujuh dekade sebagai kekuatan kolonial.
Berdasarkan sensus pada 2019, terdapat hampir 6 juta umat Katolik di Vietnam, atau sekitar 6,1% dari populasi. Menurut Union of Catholic Asian News yang independen, pemerintah membatasi jumlah paroki, mewajibkan rencana kegiatan keagamaan tahunan, dan tidak mengizinkan Gereja Katolik memiliki properti.
Konstitusi Vietnam mengizinkan kebebasan beragama. Pada Minggu, pemerintah Vietnam mengatakan penunjukan duta besar kepausan sejalan dengan “kebijakan yang konsisten untuk menghormati dan menjamin hak kebebasan beragama dan berkeyakinan, dan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi kegiatan keagamaan.”
(bbn)