Logo Bloomberg Technoz

Maersk, Peti Kemas Terbesar Siap Beroperasi Lagi di Laut Merah

News
25 December 2023 10:30

Bentuk Laut Merah yang lonjong memotong secara diagonal pada tanggal 29 September 2004. (Jeff Schmaltz, MODIS Rapid Response Team, NASA/GSFC)
Bentuk Laut Merah yang lonjong memotong secara diagonal pada tanggal 29 September 2004. (Jeff Schmaltz, MODIS Rapid Response Team, NASA/GSFC)

Ian Fisher - Bloomberg News - 

Bloomberg, Perusahaan peti kemas terbesar terbesar kedua di dunia, AP Moller-Maersk A/S, menyatakan, mereka siap kembali melanjutkan pengiriman barang melalui Laut Merah, didukung satuan tugas maritim multinasional baru yang melindungi kapal dari serangan pemberontak Houthi dari Yaman.

“Kami saat ini sedang merencanakan kapal pertama untuk melakukan transit dan agar hal ini bisa terjadi sesegra mungkin,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (24/12/2023).

“Pada saat yang sama, memastikan keselamatan karyawan kami adalah hal yang paling penting dan prioritas nomor satu kami dalam menangani situasi menantang di kawasan Laut Merah/Teluk Aden.”

Pengumuman tersebut muncul hanya dua hari setelah perusahaan yang bermarkas di Kopenhagen tersebut mengatakan pihaknya memperkirakan kekacauan di Laut Merah – yang disebabkan oleh serangan pesawat tak berawak dari Houthi selama perang Israel-Hamas – akan berlanjut selama berbulan-bulan.

Dalam pernyataannya pada hari Minggu, Maersk mengatakan bahwa pembentukan Operation Prosperity Guardian, sebuah gugus tugas maritim yang dibentuk oleh AS dan sekutunya, adalah “berita yang sangat disambut baik oleh seluruh industri.”

AS dan sekutunya mengatakan mereka sedang mempertimbangkan kemungkinan tindakan militer terhadap kelompok Houthi, yang didukung oleh Iran.

Di tengah kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas dapat berubah menjadi konflik regional, AS akhir pekan ini menuduh Iran berada di balik serangan terhadap sebuah kapal tanker di Samudera Hindia.

Maersk menekankan pada hari Minggu bahwa, meskipun melanjutkan transit di Laut Merah, “risiko keseluruhan di wilayah tersebut tidak dapat dihilangkan.” Perusahaan mengatakan “tidak akan ragu” untuk mengevaluasi kembali situasi keselamatan kapal dan karyawannya.

Serangan Houthi terhadap kapal dagang telah menyebabkan meluasnya penghindaran terhadap Laut Merah bagian selatan oleh armada dagang yang memindahkan segala sesuatu mulai dari barang-barang manufaktur dan biji-bijian hingga minyak dan gas.