“Dari pekerjaan tersebut formasinya terindikasi terdapat aliran minyak dengan grade API 32 yang tergolong bagus, sementara untuk estimasi tekanan reservoir yang terbaca di kedalaman perforasi adalah 5.200 psi. Lalu ada juga ditemukan gas yang terbakar pada saat di-flaring,” papar Charles dalam keterbukaan informasi, Minggu (24/12/2023).
Lanjutnya, interval kedalaman perforasi yang telah dilakukan pada saat DST pertama mencapai 7 meter dari kedalaman 2.643–2.650 meter. Ditargetkan untuk DST yang kedua akan ada interval kedalaman sekitar 3 meter pada kedalaman 2.587-2.590 meter.
“Setelah itu direncanakan masih akan ada pekerjaan DST yang ketiga. Berdasarkan informasi, pengeboran sumur eksplorasi EPN-001 untuk menguji serta mengevaluasi potensi kandungan migas dari formasi Lower Cibulakan dengan jumlah sumber daya sekitar 15,25 MMBOE (Million Barrels of Oil Equivalent),“ terang Charles.
Kesuksesan penemuan cadangan migas baru lewat teknologi TCP ini menjadi bukti nyata atas keunggulan yang baik dari Elnusa dalam bekerja sama dengan PT Pertamina EP.
“Ini bukan kali pertama Elnusa memberikan kontribusinya dalam penemuan cadangan migas, ke depan Elnusa selalu siap untuk terlibat dalam berbagai kegiatan operasi di wilayah-wilayah kerja migas lainnya di lingkungan Pertamina sehingga dapat menghasilkan nilai tambah bersama,” tutup Charles.
(fad)